SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Yogyakarta – Janji pemerintah untuk membeli sapi warga Merapi mulai direalisasikan. Namun menurut Menteri Pertanian Suswono para peternak lebih menginginkan jaminan akan pakan daripada jaminan pembelian sapi mereka.

“Berdasarkan dialog saya dengan peternak, yang lebih dibutuhkan mereka itu adalah jaminan ketersediaan pakan,” ujar Suswono dalam jumpa pers di Media Center, Jl kenari 14 Yogyakarta, Kamis (14/11).

Promosi BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran

Menurut Suswono, niat para masyarakat untuk menjual ternaknya cukup kecil. Pasalnya mereka masih ingin untuk memelihara ternak mereka sembari memungut hasil dari produktivitas dari ternak itu.

“Sebenarnya mereka tidak mau ternak mereka dijual,” jelas Suswono.

Menanggapi hal ini, Suswono dan jajaran dari Dinas Pertanian pun tak tinggal diam. Saat ini, lanjutnya, mulai disediakan pakan untuk para peternak di kawasan zona bahaya Merapi dengan gratis.

“Ada di 181 titik pos penampungan ternak. Akan kami usahakan untuk menyediakan pakan-pakan di seluruh titik itu,” jelas Suswono.

Dana untuk pakan tersebut diambil dari anggaran Rp 100 miliar untuk pembelian sapi warga di sekitaran Merapi. “Ya diambil dari dana itu,” ujar Suswono.

Mulai hari ini peternak yang mau menjual ternaknya kepada pemerintah sudah dapat merealisasikan niatnya. Pemerintah telah mulai melakukan pembelian sapi warga sesuai dengan harga yang telah ditetapkan.

Untuk kategori induk sapi perah dihargai Rp 10 juta, dara yang bunting Rp 9 juta, dara tidak bunting Rp 7 juta, pedhet (anak sapi) Rp 5 juta. Selain itu, sapi pedaging dihargai Rp 20.000 per kg.

dtc/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya