SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Makassar–Mempertahankan target produksi padi dan jagung di lima tahun tahun ke depan kemungkinan sulit diwujudukan. Selain karena berkurangnya lahan subur, perubahan cuaca ekstrim menjadi kendala dalam pencapaian target produksi tersebut.

“Upaya mempertahankan ketahanan pangan lima tahun ke depan tidak mudah, disamping terus menyusutnya lahan subur juga adanya perubahan iklim global yang berdampak pada tanah secara langsung maupun tidak langsung,” kata Mentan, Suswono dalam sambutannya di Pekan  Serelia Nasional 2010 di Pusat Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Balai Penelitian Sereal, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Senin (26/7).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurutnya, komoditas padi dan jagung merupakan komoditas strategis yang merupakan dua dari lima komoditas fokus utama pembangunan pertanian. Serealia lima tahun ke depan diarahkan untuk meningkatkan produksi guna mencapai target swasembada berkelanjutan.

Ekspedisi Mudik 2024

“Guna menpertahankan swasembada padi dan jagung 5 tahun ke depan, produksi padi harus ditingkatkan rata-rata 3,22 persen setiap tahun,” ujarnya.

Produksi padi di tahun 2009, imbuhnya, mencapai 63,84 juta ton per tahun. Target pemerintah di tahun 2014 diharapkan dapat mencapai 75,5 juta ton di 2014. Sedangkan produksi jagung tahun 2009 mencapai 17,66 juta ton ditargetkan 29,0 juta ton di tahun 2014.

“Tahun 2010 produksi padi dan jagung ditargetkan masing-masing mencapai 66,68 juta ton dan 19,8 juta ton,’ kata Suswono.

Pencapaian tersebut, jelasnya, ditempuh dengan peningkatan produktifitas, peningkatan luas areal tanam, pengamanan produksi, dan pembiayaan.

Berdasarkan data ARM II BPS, produksi padi tahun 2010 mencapai 65,15 juta ton atau naik 0,75 juta ton (1,17%) dibandingkan 2009. sementara target pemerintah adalah 3,22 persen.

ARAM II BPS juga memperkirakan produksi jagung tahun 2010 mencapai 18.02 juta ton pipilan kering, atau meningkat 387 ribu ton (2,19 persen) dibanduing 2009.

“Peningkatan produksi jagung tersebut masih di bawah target sebesar 10,02 persen. Hal ini bisa dimengerti karean curah hujan yang masih terus berlangsung hingga saat ini sehingga penanaman jagung akan terkonsentrasi pada musim kemarau,” ujar Suswono.

dtc/nad

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya