SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sleman–Proses jual beli ternak antara pemerintah dengan warga sekitar Merapi tampaknya masih lama. Dari total sapi yang ada, tercatat baru 10 persen yang sudah terdata.

“Jumlah yang ada 61.884. Dari jumlah itu yang sudah dievakuasi dan terdata 6787,” ujar Menteri Pertanian Suswono seusai mengunjungi Koperasi Ternak Wargo Mulyo di Lapangan Tlogo Adi, Mlati, Sleman, Sabtu (12/11) siang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Suswono, kendala di lapangan adalah banyaknya warga yang melakukan evakuasi mandiri, tanpa sepengetahuan Dinas Pertanian. Hal tersebut menjadi gangguan dalam pendataan.

Selain itu Suswono mengatakan, untuk ternak yang mati, akan mendapatkan bantuan dari Dinas Pertanian. Namun dia tidak menjelaskan secara terperinci mengenai berapa besar dan bagaimana prosedur untuk mendapatkan bantuan tersebut.

“Akan ada bantuan dari program sosial untuk sapi yang mati,” ujarnya.

Suswono juga memaparkan bahwa yang diperlukan para peternak adalah pakan. Hal tersebut disebabkan karena sulitnya mendpatkan pakan setelah abu vulkanik menerjang pepohonan yang ada di sekitaran Merapi.

“Saya sudah berbincang dengan peternak tadi. Mereka itu lebih memerlukan bantuan pakan daripada keinginan untuk menjual ternak,” paparnya.

Seperti diketahui pemerintah, yang disampaikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mengambil kebijakan untuk membeli ternak pengungsi. Namun hal itu dilakukan setelah pendataan terhadap ternak selesai.

dtc/nad

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya