SOLOPOS.COM - Menteri Sosial (Mensos) RI, Dr Salim Segaf Al-Jufri (Ketiga dari kiri) melihat maket gedung Rumah Bersalin Gratis (RBG) Solo Peduli, Jumat (3/8/2012). (JIBI/SOLOPOS/Kurniawan)

Menteri Sosial (Mensos) RI, Dr Salim Segaf Al-Jufri (Ketiga dari kiri) melihat maket gedung Rumah Bersalin Gratis (RBG) Solo Peduli, Jumat (3/8/2012). (JIBI/SOLOPOS/Kurniawan)

SOLO-Menteri Sosial (Mensos) RI, Dr Salim Segaf Al-Jufri meresmikan Rumah Bersalin Gratis (RBG) Solo Peduli, Jumat (3/8/2012). RBG yang beralamat di Jl Petir RT 001/RW 014 Gendingan, Jebres, terdiri tiga lantai.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Lantai I terdiri ruang lobi, apotek, ruang periksa, ruang partus, tujuh ruang rawat inap dan musala. Menariknya, setiap ruang dilengkapi kamar mandi dalam dan air conditioner (AC). Untuk lantai II difungsikan sebagai kantor, sedangkan lantai III untuk ruang pertemuan.

Biaya pengadaan tanah dan pembangunan RBG Solo Peduli sekitar Rp1,9 miliar. Direktur Pelaksana Solo Peduli, Supomo, dalam sambutannya mengatakan standar pelayanan RBG tetap berkualitas kendati gratis. Kehadiran RBG diharapkan menjadi solusi persoalan masih tingginya angka kematian ibu melahirkan. Ironisnya sebagian besar di antara mereka berasal dari golongan masyarakat tidak mampu.

Supomo menjelaskan RBG Solo Peduli telah eksis sejak 12 Desember 2007 lalu. RBG yang mengantongi izin sebagai rumah bersalin nomor 975/0872/PK/VII/2009 beroperasi selama 24 jam dalam sehari dan tujuh hari dalam sepekan. Sumber daya manusia (SDM) RBG terdiri satu dokter spesialis kandungan, satu dokter umum, apoteker, fisioterapis, tujuh bidan, serta beberapa relawan medis terlatih.

Jenis layanan yang diberikan meliputi USG, KB, periksa umum, periksa kesehatan ibu dan anak, manajemen terpadu anak Balita sakit, pemeriksaan kehamilan dan partus, penyuluhan kesehatan dan pembinaan spiritual. Sampai saat ini sudah ada 13.527 pasien yang memanfaatkan layanan di RBG Solo Peduli. “Seluruh biaya pembangunan RBG ini berasal dari masyarakat. Kendati gratis, tapi layanan berkualitas,” tegas Supomo.

Lebih lanjut dia menyampaikan pihaknya bercita-cita mendorong Solo tidak hanya berkembang sebagai kota budaya. Melainkan juga Solo dikembangkan menjadi kota peduli. Sedangkan Mensos RI, Salim Segaf Al-Jufri mengapresiasi positif bertumbuhnya secara signifikan jumlah donatur dan donasi Solo Peduli. Bila pada tahun 1999 jumlah donatur Solo Peduli hanya 773 orang, tahun ini mencapai 36.485 orang.

Begitu juga bila nilai donasi tahun 1999 hanya Rp7,1 juta, tahun 2011 lalu mencapai Rp5,7 miliar. Salim menyatakan keberadaan yayasan sosial seperti Solo Peduli sangat penting untuk mengurangi persoalan-persoalan sosial. Prinsip kepedulian seperti yang dijalankan Solo Peduli diharapkan bisa dikembangkan dalam berbagai aspek kehidupan.

Selain meresmikan RBG Solo Peduli, Mensos juga berbuka puasa bersama ratusan anak yatim dan dhuafa Kota Bengawan di dekat TPA Putri Cempo tepatnya di Masjid An-Nuur Mojosongo. Dalam kesempatan itu diluncurkan program baru Solo Peduli yang diberi nama Solo Cinta Yatim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya