SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Solo (Espos)–
Pemerintah meminta agar kegiatan community social responsibility (CSR) yang dilakukan perusahaan lebih fokus pada pengurangan kemiskinan terutama di lingkungan perusahaan.

Hal ini disampaikan Menteri Sosial (Mensos) RI, DR H Salim Segaf Al Jufri, mengingat target pemerintah ke depan adalah menjadikan CSR sebagai suatu upaya mempercepat pengurangan kemiskinan yang terukur. “Saya yakin, kinerja sosial yang ada di masing-masing perusahaan saat ini bukan karena peraturan pemerintah, tetapi karena sudah menjadi etika sosial sebagai bagian dari kinerjanya,” tutur Salim, di sela-sela Rapat Koordinasi Kerjasama Kelembagaan CSR dalam rangka Pemantapan Kerjasama Kelembagaan Dengan Dunia Usaha, di Hotel The Sunan Solo, Senin (30/11).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Koordinasi yang mengangkat tema “Percepatan Pengurangan Kemiskinan melalui Tanggungjawab Sosial Dunia Usaha” ini menghadirkan sejumlah perusahaan pertambangan Nasional, seperti PT Freeport Indonesia, PT Adaro Enviro, PT Pro Gold dan PT Inco Indonesia.

Ekspedisi Mudik 2024

Salim mengatakan, keterlibatan dunia usaha dalam melaksanakan kesejahteraan sosial melalui program sosial tidak menjadi tidak hanya penting, tetapi esensial.

Seperti disampaikan Gunadi S Setiawan dari PT Adaro Enviro. Di mana, tanggung jawab sosial perusahaan merupakan kewajiban bagi setiap badan usaha. Menurut Gunadi, yang perlu diutamakan adalah memajukan masyarakat atau lingkungan sekitar.

CSR Officer PT Freeport Indonesia, Riza Pratama pun menyampaikan, target utama penerima manfaat dari dibukanya perusahaan tambang di Kabupaten Mimika, Irian Jaya adalah masyarakat Mimika itu sendiri, yang terdiri dari  tujuh suku. 35,2% tenaga kerja dari sekitar 21.000 tenaga kerja yang terlibat di perusahaan penambangan emas, tembaga dan silver tersebut adalah warga Mimika.

Sementara, 97,2% adalah penduduk asli Indonesia dan sisanya warga ekspatriat. Disampaikan Riza, kontribusi perusahaan untuk Indonesia tahun 2008 lalu mencapai angka US$ 1,2 miliar. Di mana, jika diakumulasikan sejak tahun 1992 hingga 2008 mencapai US$ 8,11 miliar.

haw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya