SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

DENPASAR — Menteri Sosial Salim Segal Al Jufri mengatakan, jumlah anak telantar di Indonesia saat ini telah mencapai 4,5 juta jiwa yang mayoritas tersebar di Pulau Jawa.

“Tersebar di Jawa paling banyak. Penduduknya banyak sehingga yang telantar juga banyak,” katanya seusai menyerahkan bantuan sosial kepada Yayasan Kesehatan Bali (Yakeba) dan Yayasan Kasih Kita (Yakita) di Denpasar, Selasa (11/12/2012).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia menyampaikan, anak-anak telantar itu bukan berarti hidup menjadi gelandangan di jalanan, mereka umumnya tinggal bersama orang tua.

Ekspedisi Mudik 2024

Dikatakan telantar karena anak-anak tersebut mengalami tumbuh kembang tidak sehat, tinggal di rumah tidak layak huni, mengalami eksploitasi dari orang tua, hingga kesulitan mendapat akses pendidikan dan kesehatan.

“Anak telantar di Indonesia ada 4,5 juta. Namun kemampuan di kementerian paling dapat menyasar 200 ribu,” ujarnya.

Oleh karena itu, ia mengharapkan pemerintah daerah ke depannya bisa terus meningkatkan anggaran kesejahteraan sosialnya, di samping menyiapkan tenaga-tenaga yang profesional. Dengan peningkatan anggaran diyakini akan cepat menyelesaikan berbagai permasalahan sosial.

“Kalau daerah tidak semuanya bangkit, maka tidak akan selesai-selesai. Anak telantar yang tinggal di rumah tidak layak huni setidaknya di 2,3 juta kepala keluarga,” katanya.

Kementerian sosial, kata dia, di era otonomi daerah sekarang memberikan bantuan lebih sifatnya stimulan, sementara untuk tindak lanjutnya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.

Tahun ini Kemensos mendapat anggaran sekitar Rp4,5 triliun untuk mengatasi penyandang masalah kesejahteraan sosial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya