SOLOPOS.COM - Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir. (JIBI/Solopos/Antara)

Hasil penelitian diharapkan bisa dikomersialisasi.

Solopos.com, MAKASSAR— Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mendorong hasil riset berlanjut pada tahap prototipe dan komersialisasi.

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

Menurut Nasir, para peneliti perlu menggalakkan riset agar tidak hanya berhenti pada publikasi ilmiah.

“Harus berlanjut pada tahap prototipe dan komersialisasi,” kata dia dalam Seminar Menumbuhkembangkan Startup Nasional Berdaya Saing Global di Universitas Negeri Makassar, Jumat (11/8/2017).

Produk inovasi unggulan yang dikembangkan para peneliti harus digodok lebih serius supaya siap dihilirkan menjadi produk inovasi. Untuk itu kerja sama dengan industri menjadi faktor penting dalam fase hilirisasi produk inovasi.

“Produk inovasi ini jika mampu dihilirkan dan dikomersialkan dengan baik akan memiliki efek multiplier. Ekonomi masyarakat bisa berkembang lebih baik,” jelas dia seperti dilansir Antara, Jumat.

Terkait perkembangan startup di Indonesia, Nasir mengatakan pengembangan oleh perusahaan tidak bisa dilepaskan dari pertumbuhan riset penelitian. “Riset inilah awal mula startup. Tanpa riset maka startup tidak bakal berjalan sepenuhnya,” ujar dia.

Syarat produk inovasi yang siap menjadi startup adalah memiliki tingkat kesiapan teknologi pada level ke-7. Nasir menekankan suatu produk inovasi tidak ada artinya apabila harganya mahal, umur ekonomis pendek, dan pengerjaan rumit.

“Contohnya inovasi kapal pelat datar yang baru di-launching itu harganya murah, lebih murah dari kapal berbahan kayu maupun fiber. Dari sisi umur ekonomis, kapal ini memiliki umur pemakaian yang lama, bisa sampai 30 tahun. Dari sisi pengerjaan, kapal ini lebih sederhana dan lebih cepat dibandingkan pengerjaan kapal pada umumnya,” kata dia.

Upaya menumbuhkembangkan startup, khususnya di perguruan tinggi sudah dilakukan sejak 2014 lalu melalui pusat unggulan inovasi di berbagai kampus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya