SOLOPOS.COM - Rumput Stadion Manahan Solo. (Nicolous Irawan/Solopos)

Solopos.com, JAKARTA — PSSI berencana memusatkan pertandingan Liga 1 2021 di Stadion Manahan, Kota Solo, Jawa Tengah. Federasi bahkan mengagendakan laga pembuka kompetisi di Stadion Manahan dengan duel Bhayangkara Solo Football Club (BSFC) melawan Arema FC.

Dua poin rancangan skema itu telah disampaikan PSSI pada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali. Informasi yang dihimpun Solopos.com, Kamis (4/2/2021), ada tiga alasan yang mendasari Stadion Manahan menjadi sentral kompetisi kasta tertinggi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pertama, Stadion Manahan merupakan salah satu venue Piala Dunia U-20 2023. Kedua, adanya BSFC yang ber-homebase di Stadion Manahan akan memperkuat kepercayaan FIFA pada Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Ketiga, kompetisi Liga 1 di Stadion Manahan akan menjadi kebanggaan dan dapat menggerakkan perekonomian warga Solo dan Sekitarnya.

Baca Juga: Peluang Bisnis Beanbag Nan Empuk

PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang saat ini berkantor di Jakarta juga rencananya akan memindahkan kantor ke Solo untuk menyambut Liga 1 2021. PSSI juga berencana memindahkan Persija Jakarta untuk bermarkas sementara di Kota Bengawan.

Sementara itu, tim-tim Liga 1 yang bermarkas di luar Pulau Jawa juga bakal berpindah homebase untuk sementara waktu. Itu karena kompetisi akan dipusatkan di Jawa.

Jogja Kebagian

Beberapa klub perlu tetap ber-homebase di Jogja seperti rencana awal karena jarak yang relatif dekat dengan Solo. Namun ada catatan jika PSSI memutuskan akan memusatkan Liga 1 2021 di Kota Solo.

Hanya ada satu stadion yang representatif untuk menggelar pertandingan Liga 1 yakni Stadion Manahan. Sementara Stadion Sriwedari dan lapangan di sekitar Solo hanya bisa dipakai latihan dan tidak memenuhi standar Liga 1.

Baca Juga: Ini Ramalan Cinta 12 Zodiak di Bulannya Aquarius

PT LIB menyatakan sudah ada lampu hijau dari Polri untuk melanjutkan kompetisi bola. Namun kepolisian meminta protokol kesehatan dibuat lebih detail untuk mengantisipasi persebaran Covid-19.

Direktur Utama LIB, Akhmad Hadian Lukita, menerangkan PT LIB diminta melakukan pengecekan berkala  kepada seluruh komponen yang terlibat di kompetisi sesuai dengan standar yang diberikan pemerintah dan WHO.

“Jangan sampai ada sepak bola malah menambah kasus positif. Namun pemerintah juga sadar sepak bola ini tidak bisa ditahan. Pemerintah ingin menjadikan sepakbola sebagai role model penerapan protokol kesehatan ketat di bidang olahraga. Ini tidak mudah, kami harus hati-hati,” tuturnya dikutip Solopos.com dari Detik.com.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya