SOLOPOS.COM - Andi Mallarangeng (JIBI/SOLOPOS/Antara)

Andi Mallarangeng (JIBI/SOLOPOS/Antara)

SLEMAN–UGM mengapresiasi langkah Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Alfian Mallarangeng mengundurkan diri dari jabatan. Alumni sosiologi angkatan 1981 UGM ini diharapkan dapat terus bertanggungjawab atas setiap kasus yang terjadi.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Proses hukum yang membelit Andi, disebut Ketua Program Studi (Prodi) Sosiologi, M. Najib Azca, sebagai salah satu tahapan yang perlu dijalani dalam demokrasi. Siapapun itu, imbuhnya, setiap orang yang tersangkut kasus sejenis, baik alumni dan teman harus bertanggungjawab secara penuh.

Apalagi, Andi terbelit kasus crime by commision atau kejahatan yang tidak memalukan. Pasalnya, kejahatan yang terjadi merupakan warisan dari menteri sebelumnya. “Tetapi dia (Andi)bertanggungjawab dan patut diapresiasi. Langkah ini perlu diikuti pejabat publik lain, secara jantan mengundurkan diri,” papar dia ditemui usai pelaksanaan dies natalis UGM, di kampus Fisipol UGM, Jumat (7/12/2012).

Menurutnya pola korupsi di Indonesia memang sudah mengakar dalam birokrasi. Sistem yang berjalan sekian puluh tahun ini dapat menyerang siapapun, termasuk kalangan akademisi yang memiliki idealisme tinggi.

Fasilitas dan kemudahan yang memadai mengakibatkan orang ‘terpeleset’ dan melakukan tindakan sejenis. “Andi berada dalam sistem koruktif. Kemenpora memang mewarisi karakter korupsi. Dia (Andi) tidak bisa abai, harus memeriksa dan bertanggungjawab terhadap ‘mesin’ yang sudah ada,” kata dia.

Sebagai salah satu pendidik, Najib menjelaskan UGM telah memberikan pengetahuan mengenai sistem dan antisipasi korupsi. Hanya, tindak tersebut tidak serta merta dapat dipelajari di ruang kelas.

Belajar dari pengalaman ini, setiap alumni yang ada dalam UGM harus mampu mencermati setiap sistem yang ada. Lewat upaya ini, setidaknya kejadian serupa dapat diminimalkan. Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso yang hadir dalam kesempatan yang sama mengaku prihatin dengan pencengkalan Andi.

“Berharap Mas Andi diberi kekuatan untuk menghadapi problema hukum ini,” jelasnya.

Disinggung mengenai sejumlah alumni UGM yang dicekal KPK, ia menegaskan persoalan tersebut tidak dapat dihubungkan dengan asal perguruan tinggi. Sebaliknya, pelaku sejenis dari perguruan tinggi lain pun banyak ditemui.

Gesekan sosial yang terjadi saat ini, tambahnya, merupakan ujian demokrasi yang perlu dibayar. Meski demikian, diharapkan sistem demokrasi dapat tetap on the right track. “Ada kelelahan politik, sehingga masyarakat luas mempertanyakan reformasi. Dengan perjalanan panjang kta ini, PT (Perguruan Tinggi) dapat lebih jernih memandang persoalan dan selamatkan negara dan bangsa,” pupusnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya