SOLOPOS.COM - Menpora Zainudin Amali (tengah) saat menyampaikan perkembangan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jatim, Minggu (2/10/2022). (ANTARA/Willy Irawan)

Solopos.com, MALANG — Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Zainudin Amali, meminta kepada PSSI agar memperbaiki sistem kompetisi Liga Indonesia supaya tragedi Kanjuruhan Malang tidak terulang. Dalam tragedi itu, setidaknya 130 orang meninggal dunia.

“Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, PSSI diminta melakukan evaluasi secara total terhadap sistem saat ini, yang digunakan sebagai cara berkompetisi sehingga akan dapatkan cara terbaik, para pemain bisa main tenang, dan penonton nyaman menonton,” kata Zainudin di Stadion Kanjuruhan Malang, Jatim, Minggu (2/10/2022).

Promosi Ijazah Tak Laku, Sarjana Setengah Mati Mencari Kerja

Dia percaya PSSI sedang berusaha sekuat tenaga menyuguhkan pertandingan dengan sebaik-baiknya. Namun, musibah tersebut memang tidak terelakkan.

Atas peristiwa tragis itu, Zainduin berharap kejadian tersebut tidak merusak sepak bola nasional. Apalagi sepak bola Indonesia kini sedang berkembang.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Miris! Akun Polsek Srandakan Komentari Tragedi Kanjuruhan dengan Kata Nirempati

“Kita tahu bahwa perkembangan sepak bola di Tanah Air akhir-akhir ini perkembangan baik, kemajuan timnas senior, kelompok umur. Kami berharap kejadian ini tidak akan merusak sepak bola kita,” kata dia.

Amali menambahkan, Presiden Jokowi telah memberikan arahan agar kasus tersebut ditangani dengan tuntas agar tidak terulang di kemudian hari.

“Presiden memberikan arahan kepada saya, Kapolri, Gubernur Jatim dan PSSI untuk menangani sebaik-baiknya dan serius. Tentunya sesuai dengan bidang tugas masing-masing, akan dilakukan professional dan terbuka, dan dilakukan serius,” ujar dia.

Baca Juga: Manajemen Arema Ajukan Perubahan Kick Off, tapi PT LIB Menolaknya

Kericuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam. Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan.

Kerusuhan tersebut semakin membesar dimana sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut.

Petugas pengamanan, kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak masuk ke dalam lapangan dan mengejar pemain. Dalam prosesnya, akhirnya petugas melakukan tembakan gas air mata.

Baca Juga: Satu Warga Magetan Jadi Korban dalam Tragedi Kanjuruhan Malang

Ditembakkannya gas air mata tersebut dikarenakan para pendukung tim berjuluk Singo Edan yang tidak puas dan turun ke lapangan itu telah melakukan tindakan anarkis dan membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya