SOLOPOS.COM - Ilustrasi sedih lantaran menopause datang cepat (Chipsterhealth.com)

Solopos.com, SOLO — Perempuan merespons berbeda datangnya masa menopause yang pasti datang menghampiri. Sebagian lainnya bahkan tidak memiliki pengetahuan memadai tentang berhentinya masa menstruasi dan kesuburan secara permanen itu. Harian Umum Solopos mengulasnya pada rubrik Perempuan edisi Rabu (12/3/2014).

Ibu rumah tangga asal Nusukan, Banjarsari, Solo, Lilis, mengaku pada usianya yang baru 26 tahun, menopause masih jauh dari jangkauan pikirannya. Ia menerangkan tidak mengetahui bagaimana gejala-gejala menopause. Lebih lanjut, ia belum mencoba mempelajari gejala menopause.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Akan tetapi, ia mengaku tidak takut menghadapi masa menopause beberapa dekade mendatang. Apalagi saat ini ia sudah punya dua anak, laki-laki dan perempuan. “Sudah lengkap cowok cewek. Kalau bisa ya enggak usah nambah lagi,” tambah dia ketika ditemui di rumahnya, Senin (10/3/2014).

Ibu muda lain, Lisa, juga mengatakan belum mengerti mengenai menopause. Wanita 23 tahun yang mempunyai satu orang puteri tersebut menjelaskan masa menopause masih jauh dari pikirannya. “Belum nggagas dan belum ngerti,” ujar warga Nusukan itu, Senin.

Sementara itu, Suratmi mengaku empat belas tahun silam ketika belum menopause justru sangat berharap segera memasuki masa menopause. “Saya minta kepada Tuhan agar berhenti menstruasi. Sudah tua dan harus mengurus anak-anak,” terang perempuan berusia 59 tahun itu ketika dijumpai Solopos.com di rumahnya di Nusukan, Solo, Senin.

Suratmi mengatakan tidak beberapa lama kemudian masa menopause benar-benar datang. Suratmi mengaku tak mengalami gejala fisik maupun psikis yang aneh-aneh ketika masuk masa menopause. “Puji Tuhan, saya diberi sehat dan berat badan tetap sama. Enggak pernah pusing-pusing juga,” papar dia.

Guru Besar Kedokteran Albert Einstein College of Medicine Amerika Serikat, Hiromi Shinya, M.D., dalam bukunya The Miracle of Enzyme, seperti dikutip dari liputan6.com, pekan lalu, mengungkapkan bahwa saat wanita berhenti mengalami menstruasi, wanita menghasilkan lebih sedikit hormon wanita (estrogen) sehingga berakibat pada perubahan-perubahan fisik seperti kurangnya cairan pada vagina dan kerontokan rambut. Tapi Anda para wanita tidak perlu khawatir, karena inilah saatnya bagi Anda terbebas dari rasa khawatir karena hamil.

“Daripada melihat perubahan tersebut, anggaplah periode ini sebagai tanda terbebasnya Anda dari mestruasi dan hamil,” kata Shinya.

Menurut Shinya, pascamenopause adalah waktu terbaik bagi pasangan untuk melakukan hubungan intim. Selain karena hasrat seksual menurun, periode ini adalah waktu tepat untuk menikmati hubungan intim meskipun dengan frekuensi yang lebih sedikit.

“Dengan sedikit usaha, laki-laki dapat meningkatkan fungsi seks mereka tanpa harus bergantung pada obat kuat. Cara termudah adalah dengan minum dua gelas air kira-kira sejam sebelum berhubungan,” jelas Shinya.

Shinya mengatakan, minum air sebelum bercinta akan membuat cairan terkumpul dalam kandung kemih sehingga menstimulasi prostat dan meningkatkan ereksi. Namun ia mengingatkan, efek ini tidak bisa diperoleh jika Anda minum kafein atau alkohol.

“Kafein dan alkohol bisa menyebabkan pembuluh darah menyempit. Secara medis, merasa bahagia secara mental dan fisik akan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh seseorang,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya