SOLOPOS.COM - Perwakilan kepala desa menerima rompi saat pembukaan pelatihan penanganan gawat darurat kecelakaan lalu lintas di salah satu hotel di Klaten, Rabu (30/3/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Penanganan korban kecelakaan tak bisa asal-asalan. Di sisi lain, waktu paling penting untuk meyelamatkan korban kecelakaan lalu lintas sesaat setelah kecelakaan terjadi.

Demikian penjelasan Dokter spesialis bedah RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten, dr. Dian Ibnu Wahid, saat ditemui di sela pelatihan penanganan gawat darurat korban kecelakaan di salah satu hotel di Klaten, Rabu (30/3/2022).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Terjadinya fatalitas dalam penanganan justru dinilai akan memparah keadaan. Di kesempatan itu, dia mencontohkan seperti saat menangani korban kecelakaan yang mengalami cedera tulang belakang.

Baca Juga: Menghindar, Bus Murni Jaya Malah Mblesek ke Tepi Jl. Cawas-Karangdowo

Ekspedisi Mudik 2024

“Mungkin karena terlalu semangat ingin menolong, kalau mengangkatnya tidak benar. Seperti pada cedera tulang belakang sumsum tulang belakangnya tidak rusak jadi rusak. Saat datang ke rumah sakit kondisi korban kadang sudah lumpuh seperti kaki tidak bisa digerakkan dan terasa kebas,” katanya.

Dian mengatakan cara paling aman dalam menangani korban kecelakaan lalu lintas, yakni segera menghubungi petugas medis. Dengan demikian, korban segera mendapatkan penanganan secara medis.

“Di Klaten ada pelayanan Matur Dokter, bisa menghubungi 119,” jelas dia.

Baca Juga: Jalan Solo-Jogja di Klaten Ternyata Miliki 32 Traffic Light Lur…

Setelah menghubungi petugas medis, Dian menyarankan agar memastikan kondisi arus lalu lintas di sekitar agar tak semakin membahayakan korban maupun penolong. Saat sudah memiliki pengetahuan kegawatdaruratan, penolong bisa melakukan evakuasi pasien sembari menunggu petugas medis datang.

“Evakuasi pasien itu posisikan pasien terlebih dahulu. Setelah itu cek kondisi pasien bernapas atau tidak, respons mata seperti apa, bisa mengobrol atau tidak. Setiap respons yang dihasilkan korban, penanganan yang dilakukan terhadap korban berbeda,” kata Dian.

Dian berharap semakin banyak kader dari masyarakat umum yang memiliki pengetahuan tentang cara penanganan gawat darurat korban kecelakaan lalu lintas.

Baca Juga: Ada 189 Kecelakaan di Klaten dalam Sebulan, Ini 2 Penyebab Utamanya

“Kader-kader ini yang nanti bisa membantu mengedukasi masyarakat dalam kesadaran berlalu lintas. Mungkin dalam penanganan awal ketika ada korban kecelakaan lalu lintas. Saat korban di bawa ke rumah sakit kondisinya lebih bagus, tidak justru memperparah,” kata dia.

Kasus Kecelakaan

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan kasus kecelakaan dari Polres Klaten sepanjang 2020 ada 1.033 kejadian. Sementara, angka kasus kecelakaan lalu lintas di Klaten pada 2021 sebanyak 1.230 kejadian. Di tahun 2022, tepatnya hingga Februari 2022, angka kecelakaan lalu lintas mencapai 297 kejadian.

“Kasus kecelakaan lalu lintas di Klaten yang menunjukkan tren peningkatan menjadi bahan evaluasi lintas sektoral agar kasus kecelakaan di Kabupaten Bersinar bisa ditekan tahun ini,” katanya.

Baca Juga: Misterius, Penyebab 2 Warga Solo Meninggal Kecelakaan di Jl Jogja-Solo

Sebanyak 30 orang terdiri dari 15 kepala desa dan 15 sukarelawan desa mengikuti pelatihan penanganan gawat darurat korban kecelakaan. Pelatihan itu digelar PT Jasa Raharja untuk memberikan edukasi agar tak salah memberikan penanganan kedaruratan ketika ada korban kecelakaan lalu lintas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya