SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Solopos.com) — Tebusan (diyat) Rp 4,7 miliar bagi Darsem binti Dawud, tenaga kerja wanita (TKW) yang membunuh majikannya karena hendak diperkosa, tidak perlu dikhawatirkan. Dana bagi Darsem diperoleh dari berbagai sumber.

“Saya tidak mau tahu jumlah yang sudah terkumpul. Yang penting di sini adalah tidak usah kita jadi khawatir apakah akan terkumpul atau tidak terkumpul. Karena sumbernya beragam,” kata Menlu Marty Natalegawa seusai pertemuan kelima Komisi Bersama tingkat menteri antara RI dan Timor Leste di Kantor Kemlu Jl Pejambon, Jakpus, Jumat (4/3/2011).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Marty mendengar ada kontribusi dari para dermawan dan dari berbagai pihak di Arab Saudi. “Itu baik, sesuatu yang sudah bergulir tapi tak mengambil alih dan tak mengesampingkan peranan pemerintah,” ujarnya.

Marty menyatakan, pemerintah Indonesia dan Kementerian Luar Negeri akan memberikan kontribusi. “Sistem sudah bergerak sehingga kita bisa memastikan hal ini bisa terselesaikan dengan baik. Bantuan dari para dermawan itu sifatnya melengkapi upaya pemerintah,” papar dia.

Marty menggarisbawahi pemerintah Indonesia sejak awal dan akan terus memberi bantuan dan dukungan kepada warga negara Indonesia termasuk kepada Darsem. “Bantuan ini tentu akan termasuk bantuan dana sehingga memungkinkan terpenuhinya ganti rugi,” ujar pria berkacamata ini.

Kemlu melalui KBRI di Riyadh, Arab Saudi, sebelumnya mengupayakan Darsem lolos dari hukuman mati dan mendapatkan permintaan maaf dari keluarga majikannya asal Yaman. Namun Darsem harus membayar diyat senilai Rp 4,7 miliar. Saat ini dana yang terkumpul baru Rp 2,3 miliar.

(dtc/try)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya