Kemenlu mengupayakan perlindungan lebih baik untuk TKI di Malaysia.
Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah Republik Indonesia meminta pihak-pihak yang mempekerjakan tenaga kerja Indonesia (TKI) mempertimbangkan pembayaran nontunai dalam sistem penggajian. Hal itu demi memberikan rasa aman kepada para pekerja migran.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi, mengatakan perlindungan terhadap tenaga kerja Indonesia harus dilaksanakan dengan baik oleh para pemberi kerja.
Pesan tersebut disampaikan Retno saat bertemu tenaga kerja Indonesia di Johor Bahru, Malaysia, dan manajemen perkebunan kelapa sawit Kulim Berhard.
Menlu menambahkan sistem pembayaran gaji secara nontunai akan memberikan kemudahan kepada tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri.
Sistem itu, tambah Menlu, juga akan memberikan keamanan kepada pekerja terkait gaji yang dibayarkan oleh manajemen pemberi lapangan kerja.
“Pembayaran gaji dengan nontunai akan memudahkan, dan memberikan keamanan kepada tenaga kerja Indonesia,” katanya melalui keterangan resmi, Jumat (17/3/2017).
Kunjungan Menlu ke Johor Bahru merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kerja ke Malaysia, untuk memastikan perlindungan tenaga kerja Indonesia dan warga negara Indonesia di luar negeri.
Dalam kunjungan kerja itu, Menlu juga mendatangi Penang untuk bertemu Menteri Besar Penang Tun Dato’ Haji Abdul Rahman untuk menitipkan pesan perlindungan terhadap TKI.
Penang dan Johor Bahru merupakan dua negara bagian Malaysia yang memiliki konsentrasi warga negara Indonesia cukup besar. Setidaknya ada 80.000 warga negara Indonesia yang tinggal di Penang, dan 347.000 warga negara Indonesia di Johor Bahru, yang sebagian besar bekerja di sektor perkebunan kelapa sawit dan manufaktur.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
