SOLOPOS.COM - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate saat menghadiri puncak acara Anugerah Jurnalistik Kominfo 2021, di Grand Ballroom Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (30/09/2021). (Foto: kominfo.go.id)

Solopos.com, JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Informatikan (Menkominfo) Johnny G. Plate menyebut pengguna layanan digital tumbuh 37% selama pandemi. Johnny berharap segera lahir startup level decacorn di masa mendatang.

Menkominfo mengatakan pengguna internet di Indonesia sudah mencapai 202,6 juta per Januari 2021. Sementara pada 2020, peningkatan bandwidth internet secara global mencapai 35%.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga: J&T Expres Masuk Daftar Unicorn Indonesia, Valuasinya Bikin Melongo…

Johnny memprediksi lalu lintas data bulanan secara global bakal meningkat hingga 780 exabytes pada tahun 2026. Dengan demikian, teknologi digital disebutnya bisa diadopsi menjadi katalisator bagi kemajuan berbagai kehidupan dan aktivitas masyrakarta, termasuk perkembagan ekonomi digital di Indonesia.

Hal itu sebagaimana dilansir Detik.com, Rabu(13/10/2021). Startup unicorn mulai bermunculan di Indonesia. Dengan Gojek, Indonesia disebut Johnny telah memiliki starup decacorn. Level itu terjadi setelah penggabungan Gojek dan Tokopedia menjadi GoTo.

Baca Juga: #BangkitBersama GoTo Kembangkan UMKM

Valuasi decacorn adalah USD 10 miliar atau Rp140 triliun.

“Resiliensi (ekonomi digital) tercermin dari peningkatan pendanaan sejumlah startup di Indonesia, di mana hingga kini Indonesia telah memiliki satu decacorn, yakni Gojek. Dan mudah-mudahan segera dua,” ujarnya keterangan tertulisnya, Rabu.

Sebagai informasi, Indonesia diramaikan startup unicorn yang memiliki valuasi USD 1 miliar atau Rp14 triliun. Startup unicorn tersebut antara lain Ovo, Bukalapak, Traveloka, J&T Express, Ajaib, Xendit dan OnlinePajak.

Baca Juga: Ini 7 Keunggulan Pesan Bus Online

“Dengan geliat potensi dan resiliensi tersebut, maka diperkirakan valuasi ekonomi digital Indonesia ke depan akan terus meningkat, yakni mencapai sebesar USD 124 Miliar pada tahun 2025, dan sebesar USD 315,5 Miliar pada tahun 2030 mendatang,” jelas Johnny.

Menteri Johnny juga menyebut potensi financial technology alias fintech.

Baca Juga: Masyarakat Lebih Pilih Pinjam Duit di Fintech, Ini Alasannya

“Prospek tumbuh kembang yang positif tersebut terlihat dari jumlah nilai investasi fintech di Indonesia pada tahun 2020 yang mencapai hampir USD180 Juta Dollar Amerika Serikat, atau setara dengan 20 persen total investasi fintech di antara ASEAN 6 atau Indonesia yakni Thailand, Singapura, Malaysia, Filipina, dan Vietnam,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya