SOLOPOS.COM - Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy. (Setneg.go.id)

Solopos.com, SOLO — Instruksi Menteri Dalam Negeri akhirnya menetapkan Solo masuk Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 3 pada awal pekan ini setelah bertahan cukup lama di level 4.

Pada sisi lain, catatan kasus harian terus menurun dan tingkat keterisian tempat tidur isolasi maupun ICU Covid-19 juga turun sejak dua pekan lalu. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, mengungkap alasan Solo bertahap lama di level 4.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Menurut Muhadjir, Solo adalah pusat pergerakan warga orang yang membuat penanganan Pandemi Covid-19 tak kunjung selesai. Kota Solo dikelilingi enam kabupaten yang merupakan bekas wilayah Karesidenan Surakarta. Sehingga, banyak penduduk dari enam daerah tersebut yang bekerja di Solo.

Baca Juga: PTM di Solo Dimulai, Dishub Siapkan Armada Antar Jemput Siswa

Ekspedisi Mudik 2024

“Namanya saja Soloraya, jadi pergerakan orang memusat. Bukan sentrifugal, tapi sentripetal. Jadi menumpuk di Solo kalau siang. Kalau malam hanya 600.000-an orang, kalau siang bisa 2 juta orang. Ini kenapa Solo enggak mari-mari [selesai], penanganannya enggak selesai-selesai,” katanya saat berkunjung ke Solo, Kamis (2/9/2021).

Muhadjir mengatakan Solo bertahan lama di PPKM level 4 karena menjadi pusat pergerakan orang, terutama dari wilayah sekitar. Berdasarkan kondisi ini, capaian vaksinasi harus dipercepat.

Ia menyebut persoalan Soloraya kompleks dan menjadi yang paling akhir lepas dari PPKM level tertinggi atau level 4. “Bukan karena Solo-nya. Tapi karena ada enam kabupaten yang semua pergerakan orangnya ke Solo,” ucapnya.

Baca Juga: Bantuan Sosial Kemensos di Solo Tak Terserap 100%, Ini Penyebabnya

Kejar Capaian Vaksinasi

Ia meminta seluruh daerah mengejar capaian vaksinasi, termasuk Solo. “Makanya saya mengimbau pimpinan daerah, jangan menyetok vaksin. Vaksin datang, suntikkan, vaksin datang, suntikkan. Ini terus mengalir jumlah vaksin dari luar negeri. Capaian vaksinasi Solo, saya rasa sudah sangat bagus,” kataya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengakui hal tersebut. Capaian vaksinasi hingga Jumat (3/9/2021), menyentuh 380.280 orang untuk dosis pertama. Jumlah itu sekitar 90% dari target 417.000 sasaran.

Baca Juga: 35 Pasangan di Jebres Solo Menikah pada Bulan Sura, Sudah Tak Percaya Mitos?

Tapi, perlu diingat capaian itu bukan hanya penduduk Solo. Banyak penduduk luar Solo yang bekerja di Solo yang mendapatkan vaksin dari kami. Karena itulah, DKK ingin melebihi target. “Jadi lebih banyak penduduk Solo yang divaksin untuk mendapatkan kekebalan komunitas,” ucapnya, Jumat sore.

Ning, panggilan akrabnya, mengatakan saat ini stok vaksin tersisa tak sampai 20.000-an dosis, namun ia mengupayakan per hari 4.000-an orang bisa divaksin, termasuk pelajar dan kalangan risiko tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya