SOLOPOS.COM - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Ahmad Dahlan Rais bersama Bupati Karanganyar, Juliyatmono, dalam peresmian Universitas Muhammadiyah Karanganyar (Umuka) di kompleks Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Papahan Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, Selasa (7/6/2022). (Solopos.com/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, KARANGANYAR — Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, mengatakan perguruan tinggi berperan penting terhadap pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul. Hadirnya Universitas Muhammadiyah Karanganyar (Umuka) diharapkan bisa semakin mendorong pembangunan SDM.

Hal tersebut ia sampaikan secara virtual dalam acara peresmian Universitas Muhammadiyah Karanganyar (Umuka) di kompleks Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Papahan, Kecamatan Tasikmadu, Karanganyar, Selasa (7/6/2022). Muhadjir sedianya akan hadir langsung, namun mendapat mendapat tugas lain dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) sehingga tidak dapat meninggalkan Jakarta.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Fokus pemerintah di bawah kepemimpinan Bapak Jokowi pada periode kedua adalah pebangunan SDM unggul, yakni profesional, produktif, inovatif, mampu bersaing, serta memiliki kepribadian yang kuat. Hampir 90 persen angkatan kerja Indonesia berpendidikan setingkat SMA ke bawah. sebanyak 53 persennya masih berpendidikan SD ke bawah,” ujarnya.

Menurut Muhadjir, angkatan kerja yang berpendidikan rendah berakibat kepada menurunnya kemampuan daya saing dan produktivitas nasional. Berbagai program pemerintah termasuk wajib belajar sembilan tahun perlahan akan perbaiki problem SDM tersebut.

Baca Juga: 17 Pendaftar Pertama Umuka Gratis Biaya Kuliah Sampai Lulus

“Pendirian Umuka ini juga menjadi bagian dari upaya peningkatan SDM tersebut. Sebab perguruan tinggi sangat penting dalam pembangunan SDM yang berkualitas,” ujarnya.

Di sisi lain, pendidikan pada jenjang perguruan tinggi ini juga punya persoalan yakni keterbatasan akses. Pada 2021 angka partisipasi kasar (APK) perguruan tinggi hanya 31,18 persen dari total kapasitas perguruan tinggi. Jumlah tersebut hanya bisa menampung setengah lulusan SMA/sederajat yang berjumlah 3,8 juta orang per tahun.

Pemerintah berharap APK perguruan tinggi meningkat menjadi 50% pada 2035. Ini membutuhkan tambahan kapasitas 5,2 juta daya tampung mahasiswa dibandingkan 2019.

Pemerintah mengapresiasi peran masyarakat dan swasta dalam membangun perguruan tinggi dalam menciptakan SDM unggul. Pemerintah membarenginya dengan peningkatan kualitas pembelajaran agar menghasilkan lulusan siap kerja/ menjadi wirausahawan.

Baca Juga: Alhamdulillah, Universitas Muhammadiyah Karanganyar Diresmikan Pagi Ini

Terkait pendirian Umuka, Muhadjir mengatakan dirinya turut serta sejak proses awal. “Berdirinya Umuka tak lepas dari kerja sama dari Bupati Karanganyar [Juliyatmono] dan jajarannya. Dan saya berkali-kali bersilaturahmi membangun kerja sama. Saya tahu persis andil Bupati dan jajarannya dalam hadirnya Umuka ini,” imbuhnya.

Muhadjir menceritakan Umuka sedianya didirikan dari nol. Namun, kemudian rencana ini terbentur kebijakan moratrium pendirian perguruan tinggi baru di kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Sehingga kemudian harus mengakuisisi/menggabungkan perguruan tinggi swasta lain yang kemungkinan tumbuhnya kecil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya