SOLOPOS.COM - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (Youtube.com- Sekretariat Presiden)

Solopos.com, JAKARTA — Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan kelapa sawit merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi Indonesia.

Indonesia merupakan penghasil kelapa sawit terbesar di dunia. Industri kelapa sawit menurut Airlangga telah menyediakan lapangan pekerjaan untuk 16 juta tenaga kerja. Baik secara langsung maupun tidak langsung.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

“Kekayaan dan kejayaan perkebunan Nusantara telah terkenal semenjak dahulu dan memiliki sejarah panjang dalam perjalanan bangsa Indonesia. Kemewahan rempah-rempah dan hasil kebun kita menjadi primadona pada abad ke-18. Sehingga menjadi incaran bangsa-bangsa lain,” ujar Airlangga dalam webinar Menuju Perkebunan Indonesia Berkelanjutan di Jakarta, Kamis (22/4/2021).

Ketua Umum Partai Golkar ini mengatakan produksi minyak sawit dan inti sawit pada tahun 2018 tercatat sebesar 48,68 juta ton. Terdiri dari 40,57 juta ton crude palm oil (CPO) dan 8,11 juta ton palm kernel oil (PKO).

Jumlah produksi tersebut berasal dari Perkebunan Rakyat sebesar 16,8 juta ton (sebesar 35 persen), Perkebunan Besar Negara sebesar 2,49 juta ton (sebesar 5 persen). Lalu Perkebunan Besar Swasta sebesar 29,39 juta ton (sebesar 60 persen).

Baca juga: Airlangga Hartarto: Optimalisasi Potensi Daerah Percepat Pembangunan Ekonomi

Sedangkan total ekspor perkebunan pada 2018 mencapai 28,1 miliar dolar AS atau setara dengan Rp393,4 triliun. Kontribusi sub sektor perkebunan terhadap perekonomian nasional diharapkan semakin meningkat. Sehingga memperkokoh pembangunan perkebunan secara menyeluruh.

Untuk itu, Airlangga menegaskan bahwa kelapa sawit di Indonesia dibangun dengan pendekatan yang memprioritaskan keseimbangan antara aspek sosial, ekonomi dan lingkungan.

Hal ini sejalan dengan komitmen Pemerintah Indonesia dalam melaksanakan pembangunan berkelanjutan. Di mana telah diatur secara khusus dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Baca juga: Dirut BPDPKS: Kelapa Sawit Jadi Penyumbang Devisa Terbesar

Pembangunan Berkelanjutan

Dalam RPJMN 2020-2024, pembangunan berkelanjutan telah ditetapkan sebagai salah satu aspek pengarusutamaan. Yang bertujuan untuk memberikan akses pembangunan yang adil dan inklusif, serta menjaga lingkungan hidup. Sehingga mampu menjaga peningkatan kualitas kehidupan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Melalui pendekatan tersebut, pemerintah Indonesia menyakini bahwa pembangunan kelapa sawit berkelanjutan berkontribusi signifikan terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Ia juga menyampaikan upaya mengakselerasi pembangunan kelapa sawit berkelanjutan, telah tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 44 Tahun 2020. Yakni tentang Sistem Sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia, yang biasa dikenal dengan Indonesian Sustainable Palm Oil atau ISPO.

Baca juga: Kementerian BUMN Rampungkan Restrukturisasi PTPN

Peraturan ini mewajibkan seluruh tipe usaha kelapa sawit yaitu Perkebunan Besar Negara, Perkebunan Besar Swasta dan Perkebunan Rakyat Indonesia untuk mendapatkan sertifikasi ISPO. Ini sebagai jaminan bahwa praktik produksi yang dilakukan telah mengikuti prinsip dan kaidah keberlanjutan.

Pemerintah, kata dia, berkomitmen untuk melakukan peremajaan atau re-planting sebanyak 180.000 hektar kebun kelapa sawit milik pekebun pada 2021 ini. Hal ini ditujukan untuk meningkatkan produktivitas perkebunan kelapa sawit khususnya ditingkat pekebun rakyat.

“Kerja sama dan kolaborasi dalam pembangunan kelapa sawit berkelanjutan antar seluruh cakupan industri kelapa sawit. Mulai dari perkebunan hingga pemanfaatan produk kelapa sawit dan turunannya di berbagai sektor industri, merupakan sebuah keniscayaan. Diperlukan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan. Termasuk stakeholder yang mengikuti webinar pada kesempatan ini. Semoga perkebunan di Indonesia semakin berkelanjutan,” ujarnya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya