SOLOPOS.COM - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto

Solopos.com, JAKARTA–Mendukung pemulihan eknomi dan mendorong perekonomian Jawa Tengah, diperlukan berbagai upaya strategis yang melibatkan Pemerintah Pusat dan Daerah.

Salah satu upaya penting yang diperlukan adalah mendorong percepatan pembangunan ekonomi berbagai Kawasan di Jawa Tengah, sebagaimana ditetapkan dalam Perpres No. 79/2019 Tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Kendal-Semarang-Salatiga-Demak-Grobogan, Kawasan Purworejo-Wonosobo-Magelang-Temanggung, Dan Kawasan Brebes Tegal–Pemalang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku ketua Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) menyelenggarakan Rapat Koordinasi bersama para Pimpinan Kementerian/Lembaga terkait dan Gubernur Jawa Tengah, Rabu (11/5/2022).

“Rakor ini ditujukan untuk membahas upaya akselarasi penyelesaian proyek-proyek di Jawa Tengah hingga 2024, serta memastikan ketersediaan alokasi anggaran pada Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah,” ujar Menko Airlangga.

Airlangga memaparkan hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan KPPIP terhadap 270 Proyek/Program yang termasuk dalam Perpres No. 79/2019 dengan nilai investasi senilai Rp354 Triliun.

Baca Juga: UKSW Leader Forum, Menko Airlangga: Sudah Ada 300 PSN Sejak 2016

Menko Perekonomian mengingatkan Kembali arahan Bapak Presiden bahwa Proyek-proyek dalam Perpres No. 79/2019 harus dapat diselesaikan pada 2024 atau financial closing dapat tercapai pada 2024.

Disamping itu ditekankan pula pentingnya kepastian pengadaan tanah dan perizinan yang harus dapat diselesaikan sebelum 2024.

Berdasarkan pemantauan proyek yang dilakukan oleh KPPIP Kemenko Perekonomian, bersama dengan tim Provincial Project Management Unit (PPMU) Provinsi Jawa Tengah, hingga Mei 2021, kemajuan proyek-proyek tersebut sebagai berikut:

1. 16 proyek telah selesai dan beroperasi dengan nilai Rp19,6 Triliun
2. 1 proyek telah selesai sebagian dan beroperasi dengan nilai Rp32,5 miliar
3. 21 proyek dalam tahap konstruksi dan ditargetkan selesai maksimal 2024 dengan nilai proyek Rp9,4 triliun
4. 99 proyek dalam tahap penyiapan dengan perincian:
a. 15 proyek memenuhi readiness criteria dan dapat diselesaikan hingga 2024 dengan estimasi biaya Rp1,5 triliun
b. 84 proyek diselesaikan melewati 2024 dengan estimasi biaya Rp162,2 triliun
c. 133 proyek masih dalam tahap perencanaan dan diselesaikan setelah 024 dengan nilai Rp161,1 triliun.

Menko Perekonomian memberikan beberapa arahan strategis untuk mempercepat penyelesaian proyek, dan menyelesaikan berbagai permasalahan dalam pelaksanaan proyek, antara lain proyek-proyek:

1. Pembangunan Pipa Gas Transmisi Cirebon–Semarang telah dialokasikan pendanaan hingga 2023 oleh Kementerian ESDM senilai Rp1,2 triliun, diarahkan agar Kementerian ESDM segera menyelesaikan pembangunan pada 2023;
2. Pembangunan Jalan Tol Ruas Bawen-Yogya dan Pembangunan Jalan Tol Ruas Solo–Yogya telah dialokasikan pendanaan pengadaan tanahnya melalui LMAN pada 2022 senilai Rp6,5 triliun.

Baca Juga: Airlangga Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Tetap Tinggi Sepanjang 2022

Airlangga mengarahkan agar kebutuhan sisa dana untuk pengadaan tanah dapat diselesaikan pada 2023 sehingga pembangunan konstruksi dapat diselesaikan pada 2024 atau maksimal pada 2025.

3. Penyelesaian Pembangunan SPAM Regional Keburejo membutuhkan kontribusi APBD Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada 2023.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berkomitmen untuk menganggarkan APBD sejalan dengan progress pembangunan IPA dan WTP dari Kementerian PUPR.
Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko (Wilayah Jateng) perlu dilakukan percepatan pembebasan lahan oleh Pemerintah Daerah, terutama 2022 dapat dilaksanakan untuk badan bendungannya sehingga Kementerian PUPR dapat mengalokasikan konstruksi mulai 2023.

Sisa kebutuhan anggaran akan didukung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Pusat;

4. Pembangunan KI Brebes, Kab. Brebes saat ini didorong untuk tetap dilaksanakan dengan skema yang berbeda yaitu melalui skema business to business (pendanaan swasta).

5. Mendorong percepatan penyelesaian Pembangunan Bendung Karet Sungai Bodri, Kab. Kendal pada 2024 dalam rangka mendukung KEK Kendal dan KIT Batang.

6. Mendorong percepatan pembangunan Pasar Rakyat di Kabupaten Magelang, Kabupaten Tegal, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sragen, Kabupaten Rembang, Kabupaten Pemalang, sehingga dapat meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat dan mendukung pertumbuhan Usaha Kecil Menengah di beberapa Kabupaten tersebut.

Dalam rapat ini Menko Perekonomian juga menyampaikan arahan terkait upaya percepatan pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak yang saat ini masih terkendala oleh adanya isu tanah musnah dalam trase jalan tol tersebut.
“Kemenko Perekonomian bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kementerian ATR/BPN segera menyelesaikan upaya percepatan penyelesaian tanah musnah dalam pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak, baik secara regulasi maupun teknis pelaksanaannya,” ujar Menko Airlangga.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengingatkan terkait pentingnya komitmen Gubernur Jawa Tengah dalam memenuhi readiness criteria, penyediaan APBD yang dibutuhkan dan kesiapan proyek (termasuk lahan dan perizinan) untuk dapat didukung oleh Kementerian/Lembaga terkait. Sesuai dengan arahan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan harapan Gubernur Jawa Tengah, pimpinan Kementerian/Lembaga telah berkomitmen untuk mengakselerasi proyek/program yang menjadi amanat Peraturan Presiden No. 79/2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya