SOLOPOS.COM - Menko Airlangga saat menghadiri AECC (ASEAN Economic Community Council) secara virtual di Jakarta, Senin (18/10/2021).

Solopos.com, JAKARTA – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengajak negara-negara ASEAN untuk memanfaatkan pasar internet yang tumbuh cepat di dunia. Untuk membangun ekonomi digital ASEAN, seperti e-commerce, dukungan pada travel dan ride hailing.

Selaku Ketua Dewan MEA, Airlangga mendukung penuh upaya berkelanjutan pada peningkatan keterampilan digital UMKM melalui berbagai inisiatif di ASEAN. Seperti ASEAN SME Academy, Go Digital dan ASEAN Access, dan integrasi UMKM ke dalam Rantai Pasok Global (Global Value Chain).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pernyataan ini disampaikan Menko Airlangga saat menghadiri AECC (Pertemuan Tingkat Menteri Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN) ke-20. Kegiatan ini digelar secara virtual pada Senin (18/10/2021) di Jakarta. Pertemuan ini dipimpin oleh Minister at the Prime Minister’s Office and Minister of Finance and Economy II, Brunei Darussalam, Dato Dr. Amin Abdullah. Dihadiri juga oleh seluruh Menteri Dewan MEA dari 10 Negara Anggota ASEAN.

“Kolaborasi ini menjadi kunci dalam merancang kebijakan dan regulasi mengelola disrupsi dan memaksimalkan keuntungan dari ekonomi digital. Yakni melalui pendekatan kolektif transformasi digital di ASEAN,” sambung Airlangga.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: Airlangga Tegaskan Komitmen Pemerintah Dorong Ekspor Lewat Kebijakan

Chairmanship Brunei Darussalam di ASEAN 2021 mengangkat tiga tema penting yaitu: Pemulihan, Digitalisasi dan Keberlanjutan. Sebagai respon tema digitalisasi, pertemuan ASEAN Economic Community Council (AECC) ke-20. ASEAN memandang transformasi digital akan memberikan peluang baru untuk pengembangan bisnis. Juga berkontribusi pada pemulihan pasca pandemi secara berkelanjutan.

Pertemuan menyepakati dua dokumen penting sebagai komitmen pengembangan ekonomi digital. Yaitu Bandar Seri Begawan Roadmap to Accelerate ASEAN’s Economic Recovery and Digital Economy Integration dan ASEAN Leaders’ Statement on Advancing Digital Transformation in ASEAN.

Lebih jauh Menko Airlangga menekankan kondisi pandemi telah mengakselerasi proses transformasi digital di dunia termasuk di ASEAN. Sementara itu, Edutech dan Healthtech menjadi sektor utama pendukung ekonomi digital baru di ASEAN di masa pandemi. Sebagai gambaran, pengguna internet di ASEAN meningkat dari 260 juta pada 2015 menjadi 400 juta pada 2020. Hingga Januari 2021, penetrasi pengguna internet di ASEAN telah mencapai 69%.

Baca juga: Jaga Transparansi Dana Haji, BPKH Adakan Diseminasi

Menko Airlangga Soal Perdagangan ASEAN

Menko Airlangga menginformasikan kepada negara-negara ASEAN saat ini Indonesia tercatat telah memiliki 1 decacorn startup yaitu GoTo (Gojek-Tokopedia). Dan enam unicorn startup yaitu, Bukalapak, Traveloka, OVO, J&T Express, Xendit (Payment Gateway) dan yang terbaru yaitu Ajaib (Fintech).

Indonesia juga dalam Forum G20 Innovation League 2021 yang dilaksanakan di Sorrento, Italia memenangkan dua penghargaan untuk stratup inovasi unggulan. Yaitu Nalagenetics (kategori Mobility and Healthcare) dan Ruangguru (kategori Artificial Intelegence).

Untuk mendukung agenda transformasi digital dimana Pemerintah sebagai fasilitator, Menko Airlangga menekankan lima hal. Yaitu, pertama penciptaan regulasi yang inklusif, koheren dan holistik untuk pengembangan ekonomi digital dan mendukung inovasi. Kedua memperluas infrastruktur telekomunikasi dan menjamin akses internet yang terjangkau. Ketiga memperkuat kolaborasi dengan sektor swasta dalam penelitian dan perumusan kebijakan. Keempat mempercepat literasi digital dan mempersiapkan talenta digital dan kelima meningkatkan produktivitas dan inovasi melalui digital di sektor publik.

“Pada isu prioritas Sustainable, Indonesia memberikan dukungan dan berkomitmen untuk menerapkan prinsip ekonomi sirkular. Sebagai bagian dari ekonomi berkelanjutan dan menciptakan peluang peluang pekerjaan hijau. Hal ini sejalan dengan kebijakan nasional dengan berkomitmen mengurangi limbah makanan hingga 50% dan limbah tekstil hingga 14%,” ujar Menko Airlangga.

Baca juga: Tinjau Mandalika, Airlangga Yakin Event Balapan akan Gairahkan Ekonomi

Isu krusial lain yang dibahas adalah hasil dari MTR Cetak Biru MEA 2025 di mana peningkatan nilai perdagangan intra-ASEAN yang relatif moderat selama beberapa tahun terakhir. Untuk itu, Menko Airlangga menjelaskan perlunya mendorong hasil dari MTR ini sebagai katalis efektivitas program-program strategis yang lebih tepat sasaran.

Yakni berdasarkan parameter terukur dan dapat tercapai. Program blue economy dan green economy perlu menjadi perhatian sebagai mesin pertumbuhan baru dan menjaga ASEAN tetap relevan dengan perkembangan global.

Indonesia yang akan memegang Keketuaan ASEAN pada 2023 memegang peranan penting dalam merumuskan arah ASEAN pasca 2025. Ada lima isu penting yang perlu menjadi perhatian yaitu digitalisasi, teknologi dan inovasi. Kesehatan Publik, Perubahan Iklim dan kelangkaan sumber daya. Perubahan kekuatan ekonomi global dan Pergeseran demografi dan urbanisasi.

Turut hadir mendampingi Menko Perekonomian dan Menteri Perdagangan dalam pertemuan virtual ini. Yaitu Plt Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian dan Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya