SOLOPOS.COM - Budi Gunadi Sadikin Ketua Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional dalam diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9 bertajuk Optimis Bangkit dari Pandemi di Jakarta, Sabtu (15/8/2020). (Kominfo)

Solopos.com, JAKARTA — Belum lama ini publik Tanah Air dibuat waswas dengan kabar munculnya varian baru virus Corona. Katanya lebih masif penyebarannya.

Namun, kabar sedikit melegakan disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin terkait varian baru virus Corona (Covid-19) atau yang biasa disebut Supercovid. Dalam perbincangannya dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, di Instagram, Minggu (3/1/2021), Budi mengatakan supercovid itu relatif tidak mematikan ketimbang Covid-19. Ia juga memastikan varian virus baru itu bisa terdeteksi melaluis tes PCR.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Pertama, ini lebih cepat menular, nomor dua [mutasi Covid-19] tidak lebih mematikan,” kata Menteri BGS, sapaan akrab Budi Gunadi Sadikin dalam video di akun @sandiuno tersebut.

Vaksinasi Covid-19 di Indonesia Butuh Waktu 15 Bulan, Bukan 3,5 Tahun

Dia pun menyatakan keberadaan varian baru Covid-19 masih belum teridentifikasi di Indonesia. Alasannya, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 masih belum disiplin dalam melakukan genome sequencing untuk meneliti seluruh rangkaian DNA Covid-19 yang ada di Tanah Air.

“Kalau di Indonesia saya bilang secara konservatif belum teridentifikasi karena Indonesia belum rutin melakukan genome sequencing. Jadi orang yang sakit diambil sampelnya dilakukan genome sequencing, dia mutasi ke berapa, kita belum disiplin,” kata Menteri BGS.

Seperti diketahui, temuan varian baru Covid-19 telah dilaporkan terjadi di Singapura dan Malaysia. Teranyar, Vietnam telah mendeteksi kasus impor pertama dari varian baru virus Corona yang menyebar dengan cepat di seluruh Inggris.

Perkuat Edukasi Gejala Covid-19 dan Kontak Erat

Varian itu terdeteksi pada seorang wanita berusia 44 tahun yang kembali ke Vietnam dari Inggris, yang dikarantina pada saat kedatangan dan dipastikan positif terkena virus tersebut pada 24 Desember 2020.

"Para peneliti menjalankan pengurutan gen pada sampel pasien dan menemukan strain tersebut adalah varian yang dikenal sebagai VOC 202012/01," ungkap keterangan resmi Kementerian Kesehatan, yang dikutip dari Channel News Asia, Sabtu (2/1/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya