SOLOPOS.COM - Pemilik Jo Abadi Farm, Arif Hidayanto, memeriksa tanaman pakcoi di rumahnya, Donohudan, Ngemplak, Boyolali, Jumat (5/6/2020). (Espos/Cahyadi Kurniawan)

Solopos.com, BOYOLALI – Menjual sayuran hidroponik kerap dikeluhkan oleh sejumlah petani pemula urban farming ini. Sebab, harga sayuran ini berada di atas rata-rata sayuran konvensional yang biasa dijual di pasar tradisional.

Namun, menjual sayuran sehat ini ternyata mudah. Petani muda asal Ngemplak, Boyolali, Arif Hidayanto, membagikan pengalamannya soal berbisnis sayuran hidroponik kepada Solopos.com.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Arif mengatakan menjual sayuran hidroponik bisa dipromosikan melalui media sosial yang ada. Sebaiknya, promosi dilakukan antara 5-6 hari sebelum panen. Sesuaikan pula permintaan dan stok yang ada saat panen.

Ekspedisi Mudik 2024

“Saya biasa posting di media sosial. Nanti saya catat dan pas panen bisa diantar langsung ke rumah, kantor atau COD dengan pelanggan,” kata dia, saat ditemui di rumahnya Brogo, RT 003 RW 004, Donohudan, Ngemplak, Boyolali, Jumat (5/6/2020).

Masih KLB, Nekat Gelar Hajatan di Sukoharjo Bakal Dibubarkan

Cara lain adalah dengan membangun jejaring sesama petani hidroponik. Di Soloraya, ada Komunitas Hidroponik Soloraya. Antarpetani saling berbagi informasi stok panen dan membantu pemasaran.

“Soal harga saya mengikuti standar teman-teman hidroponik lainnya yakni Rp20.000 per kilogram untuk pakcoi,” tutur dia.

Dalam sepekan, Arif mengaku bisa menghasilkan 3-3,5 kilogram dari 100 lubang tanam yang dimilikinya. Saat ini, Arif mengembangkan 400 lubang tanam dengan sistem deep flow technique (DFT).

Menurut Arif, masyarakat yang tertarik mengembangkan usaha sayuran hidroponik tak perlu khawatir soal pemasaran hasil panen. Menjual sayuran hidroponik pun kini lebih mudah lantaran kesadaran masyarakat soal sayuran sehat mulai meningkat.

Ada beberapa perbedaan yang dirasakan ketika mengonsumsi sayuran hidroponik dibanding sayuran konvensional. Perbedaan itu misalnya dari segi rasa, sayuran hidroponik memiliki kesan manis. Teksturnya pun terbilang crunchy, dan warna daun tidak mudah luntur.

“Berbeda dengan sayuran konvensional yang kalau direbus, warna hijau daun mudah larut. Jadi air rebusan cepat hijau,” imbuh pemilik Jo Abadi Farm ini.

Update Covid-19 Sukoharjo: 75 Positif, Separuh Lebih Sembuh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya