SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi. (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Laut di selatan DIY dinilai memiliki potensi besar untuk jenis ikan tuna

Harianjogja.com, JOGJA–Laut di selatan DIY dinilai memiliki potensi besar untuk jenis ikan tuna. Potensi yang besar tersebut perlu disikapi dengaan membangun infrastruktur yang memadai sehingga nantinya DIY bisa menjadi salah satu titik ekspor baru.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Rifky Effendi Hardjanto kepada wartawan sesuai bertemu dengan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kompleks Kepatihan, Jumat (13/10/2017). Menurutnya, seiring dengan bersihnya laut dari para pencuri ikan membuat keberadaan tuna menjadi melimpah.

“Hal ini sudah ditindaklanjuti oleh Ngarso Dalem dengan membangun pelabuhan di Kulonprogo itu, tentu ini akan berpotensi untuk kami bantu. Kemudian Kementerian PUPR [Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat] bisa membikin breakwater agar pendangkalannya bisa ditangkal,” ucapnya.

Ia menambahkan, untuk tahun anggaran 2017-2018, KKP juga punya program membangun kapal yang lebih dari 30 gross ton (GT). Pembangunan kapal tersebut, ungkapnya, adalah satu hal yang bisa dikerjasamakan antara Pemerintah Pusat dan Pemda DIY.

Menurutnya, jika kapal sebagian akan ditempatkan di DIY, maka nantinya harus dirembugkan mengenai mekanisme kerjasamanya seperti apa, siapa yang akan menjadi operator dan sistem bisnisnya.

“Itu yang sekarang kami tata sehingga harapannya perikanan tangkap di DIY yang relatif lebih rendah hasilnya dibanding ikan budidaya bisa bergairah. Apalagi sudah ada bandara internasional, diharapkan DIY bisa menjadi salah satu titik ekspor baru untuk ikan yang nilainya tinggi, yakni Tuna,” kata Rifky yang baru menjabat sebagai Sekjen KKP sejak Februari tahun ini.

Mengenai ketiadaan eksportir ikan di DIY, ia mengatakan hal tersebut tak perlu dipermasalahkan karena bisa memanfaatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sebagai langkah awal, Rifky mengatakan perusahan tersebut bisa belajar mengenai perdagangan domestik terlebih dahulu.

Rifky juga mengatakan, semangat pelayaran di DIY sudah ada, misalnya di daerah Bantul dan Gunungkidul, Ia menyebut, hal ini hanya perlu didorong saja. Caranya, adalah dengan mensejahterakan mereka yang bergelut dalam dunia perikanan sehingga semangat itu semakin bertambah.

“Hasilnya harus kelihatan. Orang di sektor perikanan harus sejahtera, dengan demikian orang akan datang langsung. Ada gula ada semut. Caranya, ya buka infrastruktur. Kami juga sudah mengamankan laut, tinggal diambil saja. Hanya saja ngambilnya harus bertanggung jawab,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya