SOLOPOS.COM - Ilustrasi gula pasir. (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA — Alokasi impor gula mentah (GM) untuk gula kristal putih (GKP) konsumsi pada 2022 mencapai 900.000 ton. Volume ini jauh meningkat dibandingkan dengan alokasi impor GM untuk GKP pada 2021 sebanyak 646.000 ton.

“Betul alokasi sekitar 900.000 ton dan telah diproses sesuai dengan neraca komoditas, hasil koordinasi kementerian dan lembaga, dan sebagai implementasi Permenperin No. 10/2017,” kata Kepala Bidang Pengembangan Tanaman Perkebunan Kemenko Perekonomian Darto Wahab, Selasa (11/1/2022).

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Darto menjelaskan penetapan volume ini mengacu pada potensi kenaikan konsumsi pada rumah tangga dan usaha kecil menengah sepanjang 2022. Pemerintah juga ingin memastikan kebutuhan pada April dan Mei yang bertepatan dengan momen Ramadan tetap terjaga dan tidak menimbulkan gejolak harga.

Baca Juga: BTN Targetkan Pembiayaan 200.000 Rumah Bersubsidi Tiap Tahun

“Jangan sampai kejadian 2020 terjadi lagi. Jangan sampai gula mahal, banyak masyarakat yang pendapatannya pas-pasan sehingga gula perlu tetap dijaga ketersediaanya dalam harga terjangkau,” katanya.

Terkait dengan volume impor yang naik cukup signifikan di tengah ketersediaan stok yang mencapai 1 juta ton pada awal tahun, Darto mengatakan penetapan volume telah mempertimbangkan kondisi perekonomian yang diramal naik sampai 5 persen.

Gula mentah untuk GKP konsumsi diharapkan mulai masuk pada Februari dan langsung digiling untuk pasokan ketika Ramadan dan Idulfitri.

Baca Juga: Dirut Garuda Dukung Pelaporan Kasus Dugaan Korupsi Pembelian Pesawat

Sampai pekan terakhir 2021, stok gula yang tersebar di pabrik gula swasta dan BUMN, maupun stok di Bulog mencapai 1,10 juta ton. Dengan asumsi konsumsi rata-rata bulanan sebanyak 260.000 ton, stok tersebut bisa memenuhi kebutuhan selama 4,23 bulan atau sampai awal Mei 2022.

Sebelumnya, laporan rapat koordinasi terbatas tingkat Menteri Bidang Perekonomian pada 26 Oktober 2021 terkait pemenuhan kebutuhan gula sebelum dimulai musim giling 2022 dan antisipasi kenaikan permintaan menjelang HBKN yang diterima Bisnis memperlihatkan bahwa alokasi gula mentah yang setara denhan GKP mencapai 891.627 ton.

Alokasi diberikan untuk pelaksanaan Permenperin No. 10/2017. Di luar itu, diperlukan iron stock untuk stabilisasi harga gula 2022 sebesar 150.000 ton setara GKP yang akan diserahkan kepada Kementerian BUMN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya