SOLOPOS.COM - Samekto Wibowo. (Istimewa)

Solopos.com, SLEMAN — Guru Besar Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), Samekto Wibowo, 78, meninggal dunia setelah terseret ombak di Pantai Indrayanti atau Pulang Sawal, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, Sabtu (24/9/2022).

Bagi Rektor UGM, Ova Emilia, Samekto Wibowo merupakan sosok senior yang langka dan jarang ditemukan. Semasa hidupnya, Samekto aktif melakukan penelitian.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Ova, Samekto merupakan pribadi yang hangat dan pendidik yang rendah hati serta tidak segan berbagi ilmu dengan peneliti muda.

“Beliau dekat dengan siapa pun. Kami sangat kehilangan,” kata Ova.

Samekto menamatkan pendidikan Doktor Spesialis Neurologi di UGM dan tercatat sebagai anggota di Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi). Ia juga seorang dokter spesialis saraf yang berpraktek di RS Ludira Husada Tama.

Baca Juga: Innalillahi, Guru Besar UGM Meninggal Dunia Terseret Ombak di Gunungkidul

Semasa hidupnya, Samekto telah menerbitkan buku Tumbuhan Obat I dan meneliti potensi cetusan akustik batang otak sebagai alat identifikasi koma pada 1994, dan  merupakan Ketua Tim Kelompok Kerja (Pokja) Stem Cell Covid-19 Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito.

Jenazah Samekto disemayamkan di rumah duka di Sapen. Penghormatan terakhir untuk Samekto dilakukan di Balairung UGM pada Minggu (25/9/2022) pukul 09.00 WIB. Jenazah kemudian diberangkatkan menuju pemakaman keluarga di Ceper, Klaten.

Kronologi Kejadian

Samekto Wibowo meninggal dunia karena terseret ombak di Pantai Indrayanti di Kalurahan Tepus, Tepus, Sabtu (24/9/2022) siang. Tim SAR sudah berupaya memberikan pertolongan, tetapi nyawa korban tak dapat diselamatkan.

Baca Juga: Kronologi Guru Besar UGM Terseret Ombak Pantai Indrayanti

Peristiwa ini bermula saat Samekto bersama teman alumni Fakultas Kedokteran UGM Angkatan 61-63 menyelenggarakan reuni dengan berwisata ke Pantai Indrayanti. Rombongan tiba di pantai sekitar pukul 11.00 WIB.

Setelah beristirahat sejenak, Samakto Bersama seorang rekan memutuskan untuk berfoto-foto di pantai. Nahasnya saat berfoto tiba-tiba datang gelombang tinggi dan menerjang tubuh korban terseret ke tengah.

Melihat kejadian ini, tim SAR yang berjaga berusaha memberikan pertolongan dengan mengevakuasi korban. Tubuh Samekto dapat diselamatkan dan dibawa ke tepi namun dalam keadaan tak sadarkan diri.

Baca Juga: Kecelakaan Tunggal di Bantul, Truk Box Terguling di Ring Road Selatan

Pertolongan lanjutan pun dilakukan dengan membawa korban ke Puskesmas 1 Tepus. Namun pada saat diperiksa dokter, Samekto sudah dinyatakan meninggal dunia.

Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah 1 DIY di Pantai Baron, Surisdiyanto, kemungkinan Samekto kebanyakan minum air sehingga tidak sadarkan diri.

Dia menjelaskan, upaya pertolongan sudah diberikan dengan membawanya ke puskesmas. Namun, nyawa korban tidak bisa diselamatkan.

“Sudah diperiksa oleh dokter dan sudah dalam kondisi meninggal. Selanjutnya, jasad korban dibawa ke RSUD untuk kemudian diserahkan ke keluarga,” katanya.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Profil Samekto Wibowo, Guru Besar UGM yang Meninggal Setelah Terseret Ombak di Gunungkidul

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya