SOLOPOS.COM - Masjid tempat latihan silat berujung meninggalnya remaja asal Wonosari, Klaten, Senin (29/5/2023), dipasangi garis polisi. Foto diambil Selasa (30/5/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Keluarga AP, 14, remaja asal Kecamatan Wonosari, Klaten, yang meninggal dunia saat latihan silat menyerahkan penanganan kasus itu ke kepolisian. Keluarga mengatakan AP selama ini tidak memiliki riwayat sakit.

Kakak sepupu AP, Hariyanto, 37, mengatakan AP sudah ikut latihan silat selama 1,5 tahun terakhir. Meninggalnya AP terjadi saat latihan pada Senin (29/5/2023) sore.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Kalau pamit setiap sore pada hari tertentu jadwalnya latihan, ya latihan. Tetapi kemarin lokasinya pindah. Biasanya di sisi utara masjid kemarin pindah di depan masjid. Kejadiannya bagaimana saya tidak tahu. Kami pasrah sama kepolisian saja,” kata Hariyanto saat ditemui wartawan di rumah duka, Selasa (30/5/2023).

Hariyanto mengatakan keluarga mendapatkan kabar remaja asal Wonosari, Klaten, itu meninggal saat latihan silat pada Senin sekitar pukul 17.30 WIB. “Katanya pas latihan pasang kuda-kuda kemudian jatuh kepalanya terbentur. Dia tidak punya riwayat sakit, sehat walafiat,” kata Hariyanto.

Hariyanto mengenal AP sebagai anak yang baik dan penurut. Dia merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Ayahnya meninggal dunia beberapa tahun lalu. AP selama ini tinggal bersama ibunya.

Sementara itu, jenazah AP dimakamkan di permakaman tak jauh dari rumahnya, Selasa sekitar pukul 13.00 WIB. Para pelayat berdatangan mengantarkan jenazah AP. Selain teman dan warga sekitar, siswa dan guru tempat AP sekolah juga berdatangan untuk melayat.

Kepala Desa Wadunggetas, Gatot Sriyanto, tak mengetahui ihwal kejadian meninggalnya AP saat latihan silat. Dari informasi yang dia terima, latihan itu diikuti sekitar 12 orang. Lokasi latihan biasanya di halaman rumah warga. Namun, pada Senin sore latihan pindah di depan masjid.

Olah TKP

Sebelumnya diberitakan, seorang remaja berinisial AP, 14, warga Desa Wadunggetas, Kecamatan Wonosari, Klaten, meninggal dunia saat latihan silat, Senin (29/5/2023) petang. Kasus itu sudah dilaporkan ke polisi.

Kasi Humas Polres Klaten, Iptu Abdillah, mengatakan dari informasi sementara, AP bersama sejumlah temannya melaksanakan latihan di depan masjid Baitul Rohman yang masih berada di desa tempat tinggal AP pada Senin sekitar pukul 18.00 WIB.

“Dari keterangan Kanitreskrim Wonosari, saat latihan silat terjatuh ke depan dan kening terkena lingiran lantai masjid,” kata Abdillah.

Oleh teman-temannya, AP dibawa ke RSU PKU Muhammadiyah Delanggu. Namun, remaja itu meninggal dunia. Setelah mendapatkan laporan terkait kejadian itu, polisi mengecek ke lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Selain itu, polisi mencari saksi serta barang bukti. “Kemudian langkah selanjutnya jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara Polda DIY untuk dilakukan autopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya oleh tim dokter forensik,” jelas Abdillah.

Abdillah menjelaskan Satreskrim Polres Klaten dibantu Polsek Wonosari saat ini masih melakukan penyelidikan terkait kejadian tersebut. Untuk sementara, enam saksi dimintai keterangan. “Beberapa saksi masih dimintai keterangan. Semoga secepatnya menjadi terang kasus tersebut,” kata Abdillah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya