SOLOPOS.COM - Dalang Ki Manteb Soedharsono 8 Kali Nikah Demi Tradisi Dalang kondang Ki Manteb Soedharsono. (Youtube)

Solopos.com, KARANGANYAR — Dalang kondang Ki Manteb Soedharsono wafat, Jumat (2/7/2021) pagi dalam kondisi positif Covid-19. Sebelumnya dalang yang berdomisili di Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah, ini sempat berpidato tentang persebaran virus corona penyebab Covid-19.

Keponakan Ki Manteb Soedharsono, Ade Irawan, 28, mengatakan dalang kondang itu wafat saat hendak dilarikan ke rumah sakit.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ade menambahkan Ki Manteb sakit dan dirawat di rumah sepulang dari Jakarta kemudian menggelar pentas live streaming di rumah pada Minggu (27/6/2021).

Saat dirawat di rumah sempat diinfus dan diberi oksigen karena memiliki riwayat penyakit paru-paru. Selama sakit, dalang Ki Manteb Soedharsono sempat dites antigen, Kamis (1/7/2021) pagi dan hasilnya positif Covid-19.

“Sebenarnya lagi isolasi mandiri, rencana tadi malam dibawa ke rumah sakit tapi rumah sakit kan lagi penuh,” jelas Ade seperti dilansir Suara.com.

Baca juga: Sosok Dalang Ki Manteb Soedharsono: Nikah 8 Kali Tanpa Poligami

Pidato Dalang Manteb Soedharsono soal Covid-19

Pada September 2020 sempat beredar video pidato dalang Ki Manteb yang menyatakan tidak percaya dengan virus corona. Ki Manteb menyebutkan tidak ada Corona di Indonesia lantaran kaya akan empon-empon.

Video berdurasi 3 menit 18 detik itu diunggah oleh akun Facebook Pedese Story pada 6 September 2020. Berdasarkan penelusuran Solopos.com, video itu merupakan potongan video yang diunggah Taman Budaya Jawa Tengah dalam akun Youtube-nya.

Video itu merupakan pidato dalang Ki Manteb Soedharsono dalam acara Gurit Anggara Kasih #4 di Bali Ndeso Ngargoyoso, Karanganyar, Senin (9/3/2020).

Admin Taman Budaya Jawa Tengah lalu mengunggah video berdurasi 12 menit 18 detik itu pada 13 Maret 2020 berjudul “Gurit Anggara Kasih #4 || Corona di Mata Ki Manteb Soedarsono.”

Baca juga: Misteri Makam Kuno Tak Bisa Dipindah di Pojokan Jl Raya Sukowati Sragen, Kini Tertutup Aspal

Dalam pidato itu Ki Manteb menyampaikan ketidakpercayaannya terhadap virus corona. Pidato disampaikan sepekan setelah pemerintah Indonesia mengumumkan kasus pertama dan kedua Covid-19 pada 2 Maret 2020. Saat itu, Kota Solo juga belum menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) Corona pada 14 Maret 2020.

Lara kok corona. Punapa bapak-bapak, ibu-ibu inggih pitados yen penyakit itu jenenge penyakit corona? Jare titikane mung merga napase sesek, watuk, adem. Mangka penyakit iki wiwit mulo jaman kuna makunane pun enten. Ingkang nglairake corona niku sinten? Saking Jawine ngrangkah. Wong luar negeri mesti bakale duwe kepentingan. Mesti duweni karep, mesti duwei melik. Hla inggih mboten wonten penyakit kok corona.”

Kemudian pada menit 5:18, Ki Manteb berujar, “Napa mpun jaminan nek cangkeme ditutupi masker ki bakale ora kelebon virus? Pun to ditutupono cangkem nganggo bagor sing kandele ra ilok-ilok, nek pancen virus arep mlebu, mlebu pun to. Wong mlebune ora ko cangkem. Mlebune virus niki king pundi? King ati. Saking manah.”

Baca juga: Waduh, Puluhan Los Pasar Hewan Nglangon Sragen Disalahgunakan Untuk Tempat Hiburan Malam

Tudingan keliru soal Covid-19 juga disampaikan dalang Ki Manteb pada menit 6:31. Dia menyebutkan bahwa semua penyakit pasti ada obatnya. Dia pun menegaskan virus corona hanya menyebar di luar negeri.

Kulo aturi pitados lara mesti eneng tambane. Wong penyakit niku saking gusti allah. Penyakit niku medhun mesti enten obate. Ente tambane. Bumi panjenengan niku sugih tamba, sugih obat. Enten kunir, enten temulawak, enten brotowali, thukul enten bumi indonesia. Mriki mboten enten corona. Sing enten corona niku luar negeri mriko. Jalaran mriko mboten gadah tanduran bangsane empon-empon. Umpama kebak penyakit inggih memper.”

Baca juga: Rekrutmen Sudah Dibuka Lur, Ada 827 Formasi CPNS dan PPPK di Sukoharjo

Cek Fakta

Saat Ki Manteb menyampaikan pidatonya kasus Covid-19 di dunia baru merambah 100 negara, sedangkan kini hampir semua negara merasakan dampaknya.

Dalang Ki Manteb Soedharsono juga mengklaim Indonesia bebas Corona lantaran kaya akan empon-empon yang diyakini bisa meningkatkan imunitas tubuh. Namun, tidak ada bukti ilmiah bahwa empon-empon bisa menghindarkan seseorang dari penularan virus corona.

Selama tujuh bulan pandemi, muncul beragam hoaks soal obat hingga antibodi penangkal Covid-19 mulai dari herbal, empon-empon hingga eucalyptus. Namun, klaim-klaim itu tidak memiliki bukti ilmiliah yang bisa dipertanggungjawabkan.

Dengan demikian, klaim Ki Manteb Soedharsono soal empon-empon membuat Indonesia bebas dari Corona merupakan klaim keliru. Hal ini masuk ke dalam kateogori missleading.

Baca juga: Penyebab Peramal Mbak You Meninggal, Kena Covid-19?

Selain itu pernyataan dalang Ki Manteb soal penggunaan masker tidak menghindarkan manusia dari Covid-19 merupakan hal keliru. Menurut dia, penyakit ini menular bukan melalui mulut melainkan melalui hati.



Pernyataan Ki Manteb Soedharsono itu bertentangan dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Dikutip dari Covid19.go.id, semua orang harus menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah. Masker kain yang digunakan memiliki tiga lapis dan dapat dipakai berulang kali.

Dengan demikian, klaim Ki Manteb Soedharsono soal penggunaan masker tidak melindungi seseorang dari Covid-19 merupakan klaim keliru. Hal ini masuk dalam kateogori missleading.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya