SOLOPOS.COM - Kondisi Pos SAR Trenggalek setelah penemuan mayat seorang pendaki di area puncak Gunung Lawu, tepatnya di Gegerboyo pada Senin (6/7/2020). (Sri Sumi Handayani/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR - Pencarian seorang pendaki Gunung Lawu, Andi Sulistyawan, 18, berakhir di Gegerboyo, Senin (6/7/2020) pagi. Warga Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar ini ditemukan meninggal dunia dengan kondisi bertelanjang dada.

Pendaki yang terpisah dari romobongan itu semula dikira jatuh ke jurang. Namun, dikonfirmasi pendaki tersebut meninggal diduga karena hipotermia.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Jenazah ditemukan dalam kondisi telanjang dada dengan hanya mengenakan celana jins warna hitam. Terakhir kali diketahui sebelum terpisah dari rombongan, Andi masih mengenakan kaos hitam dan jaket merah marun.

Anggota Sukarelawan Anak Gunung Lawu (AGL), Budi "Babi" Santoso, mengatakan Andi kemungkinan mengalami halusinasi karena hipotermia.

Ekspedisi Mudik 2024

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, beberapa hari terakhir suhu di puncak Gunung Lawu berkisar 3-4 derajat celcius pada malam hari. Pada Sabtu pagi tadi terlihat kabut tipis menyelimuti kompleks Candi Ceto.

Koordinator Lapangan Bidang Destinasi Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Karanganyar, Nardi, menyebut hawa yang dirasakan di Gunung Lawu mbediding atau sangat dingin cenderung kering. Kondisi itu terjadi setiap memasuki musim kemarau di area pegunungan.

Kronologi Pendaki Lawu Meninggal

Komandan SRU Basarnas Pos SAR Trenggalek, Andris Dwi Prasetya, Andi dilaporkan hilang dan terpisah dari rombongan saat berkemah bersama lima orang temannya di Hargo Dalem. Rombongan terdiri dari enam orang, yakni lima orang lelaki dan seorang perempuan.

Bukan Jatuh ke Jurang, Pendaki Gunung Lawu Meninggal Diduga Karena Hipotermia

Mereka naik dari jalur pendakian Cemoro Sewu pada Sabtu (4/7/2020) pukul 16.00 WIB. Mereka sampai Hargo Dalem pukul 22.00 WIB dan berkemah. Mereka mendirikan dua tenda, yakni satu tenda berisi empat orang dan satu tendak berisi dua orang.

Minggu (5/7/2020) dini hari, pendaki perempuan, Nur Hayati, hendak buang air kecil. Dia membangunkan rekannya tetapi hanya Andi yang bangun. Andi bersedia menemani Nur buang air kecil di semak-semak.

Tetapi saat Nur selesai, dia tidak melihat Andi. Nur mengira di sudah kembali ke tenda. Keesokan hari, Andi tidak berada di tenda. Seluruh rekan satu rombongan berupaya mencari di sekitar Hargo Dalem, Pasar Dieng, Hargo Tiling. Tetapi hingga pukul 13.00 WIB, Andi belum ditemukan.

Terpisah di Hargo Dalem, Pendaki Gunung Lawu Ditemukan Meninggal di Gegerboyo

Mereka memutuskan turun dan sampai di basecamp Cemoro Sewu dan melaporkan kejadian itu. Pada Senin (6/7/2020) pagi, sukarelawan menerima informasi penemuan jenazah di Gegerboyo. Informasi ditindaklanjuti dengan menerjunkan dua tim. Mereka berangkat dari Cemara Kandang dan Cemoro Sewu. Tim lain diberangkatkan kemudian untuk mendukung proses evakuasi.

Tim sukarelawan gabungan sudah berada di lokasi. Jenazah, menurut Andris, sudah dimasukkan ke kantong jenazah dan segera dibawa turun.

"Posisi pendaki meninggal diduga kedinginan [hipotermia] karena cuaca seperti ini. Dia tidak jatuh ke jurang. Tetapi posisinya masih bisa dijangkau. Ada di bawah jalan itu sekitar lima hingga tujuh meter. Jadi posisinya masih wajar. Ini sudah persiapan turun. Prediksi kami sampai bawah empat jam, ya sekitar pukul 23.00 WIB," ujar Andris saat ditemui wartawan di basecamp Cemara Kandang, Senin.

Anggota Rombongan Berkurang, Seorang Pendaki Gunung Lawu Dilaporkan Hilang

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya