SOLOPOS.COM - Museum Rekor Dunia Indonesia. (muri.org/Website/galeri_muri)

Solopos.com, SEMARANG — Berkunjung ke Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), tidak ada salahnya melihat prestasi dan rekor yang pernah dicatatkan orang-orang Indonesia. Catatan prestasi dan rekor itu terdata secara lengkap di Museum Rekor Dunia Indonesia, atau yang dulunya bernama Museum Rekor Indonesia (Muri) di Jalan Perintis Kemerdekaan Nomor 275, Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.

Museum Rekor Indonesia atau Muri merupakan museum dan lembaga swadaya masyarakat yang rutin mencatat dan memberikan penghargaan atas rekor yang diperoleh berbagai kalangan, baik perorangan, instansi, maupun lembaga. Museum ini dirikan atas prakarsa pengusaha jamu, Jaya Suprana, pada 27 Januari 1990.

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

Sejak didirikan 33 tahun silam, Museum Rekor Dunia Indonesia telah mengoleksi lebih dari 1.300 rekor lebih. Awalnya, museum ini dikenal dengan nama Museum Rekor Indonesia. Tetapi bersamaan dengan selesainya Galeri Muri di kawasan wisata Candi Borobudur pada April 2005, nama museum ini diubah menjadi Museum Rekor Dunia Indonesia.

Museum ini memiliki area seluas kurang lebih 600 meter persegi. Jaya Suprana mendirikan museum ini untuk menegakkan pilar-pilar kebanggaan nasional bangsa Indonesia agar mau menghargai karsa dan karya bangsa sendiri, bukan bangsa asing.

Museum Rekor Indonesia memiliki paling tidak 7 kategori pencatatan rekor. Ketujuh kategori itu adalah ilmu pengetahuan dan teknologi, kesehatan dan olahraga, serta ekonomi dan industri. Selain itu, ada kategori kemanusiaan dan lingkungan hidup, seni dan budaya, perintis dan penemuan, serta ketatanegaraan.

Muri memiliki sederet koleksi foto rekor nasional dan dunia yang dikuratori dengan terjaga kerapian dan kebersihannya. Uniknya, beberapa benda yang dipajang, seperti rekor ukiran korek api terkecil, buku paling tebal, seni merangkai kaca menjadi replika Borobudur, dan kain terpanjang yang berisi rumus-rumus matematika. Semua koleksi ini ditempatkan di etalase dan terawat dengan baik.

Selain menyimpan berbagai koleksi foto dan prestasi putra-putri Indonesia, Muri juga mengoleksi barang-barang yang berkaitan dengan PT Jamu Jago. PT Jamu Jago merupakan perusahaan jamu tertua di Indonesia yang didirikan sejak 1 Januari 1918.

Museum Rekor Dunia Indonesia buka mulai pukul 09:00 WIB hingga 14:00 WIB pada hari Senin hingga Jumat, tetapi tutup saat hari libur nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya