SOLOPOS.COM - Menara Jam Gadang memiliki tinggi 26 meter berada di tengah taman dan dijadikan sebagai penanda titik nol Kota Bukittinggi. (JIBI/Bisnis Indonesia/Fanny Kusumawardhani)
SOLOPOS.COM - Suasana pagi hari wisata Jam Gadang di Bukittinggi, Sumatra Barat, Jumat (26/11/2021). (JIBI/Bisnis Indonesia/Fanny Kusumawardhani)
SOLOPOS.COM - Jam Gadang yang dibangun pada tahun 1926-1927 atas inisiatif Hendrik Roelof Rookmaaker pada masa pemerintahan Hindia Belanda ini merupakan ikon kota Bukittinggi. (JIBI/Bisnis Indonesia/Fanny Kusumawardhani)
SOLOPOS.COM - Jam Gadang menjadi destinasi favorit para wisatawan ketika berkunjung ke kota Bukittinggi, Sumatra Barat. (JIBI/Bisnis Indonesia/Fanny Kusumawardhani)
Solopos.com, BUKITTINGGI — Suasana pagi wisata Jam Gadang di Bukittinggi, Sumatra Barat, Jumat (26/11/2021).
Jam Gadang yang dibangun pada tahun 1926-1927 atas inisiatif Hendrik Roelof Rookmaaker pada masa pemerintahan Hindia Belanda ini merupakan ikon kota Bukittinggi yang menjadi destinasi favorit para wisatawan ketika berkunjung ke kota tersebut.
Menara Jam Gadang memiliki tinggi 26 meter berada di tengah taman dan dijadikan sebagai penanda titik nol Kota Bukittinggi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.