SOLOPOS.COM - Pengunjung melewati jembatan gantung Girpasang yang menghubungkan antara Dukuh Ngringin dan Girpasang di Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Minggu (16/1/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN—Jembatan gantung Girpasang terus menyedot pengunjung dari berbagai daerah berdatangan. Seperti pada Minggu (16/1/2022), seribuan orang berdatangan di Desa Tegalmulyo, Kemalang, Klaten.

Mereka antre demi menyeberang jembatan gantung yang membentang sejauh 120 meter dari Dukuh Ngringin ke Girpasang. Antrean diberlakukan lantaran pemberlakuan pembatasan jumlah orang di jembatan maksimal 40 orang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Salah satu pengunjung, Ganis, 21, mengaku tak terlalu lama untuk antre menyeberang jembatan. Dia bersama temannya baru kali pertama berkunjung ke Girpasang gegara penasaran dengan jembatan gantung dan panorama alam Gunung Merapi.

Baca Juga: Tumbangkan Tim Raffi Ahmad, West Bandits Solo Masih Banyak PR

“Seru. Tetapi [jembatan] goyang-goyang. Pemandangannya bagus bisa melihat kawasan sekitar Merapi yang masih hijau,” kata warga Kecamatan Jogonalan tersebut.

Pengunjung lainnya, Nuki, 23, mengatakan awalnya tertarik berkunjung gegara penasaran dengan gondola menuju ke Girpasang. Namun, lantaran antre mereka memilih melintasi jembatan gantung yang belum lama ini rampung dibangun.

“Rasanya goyang-goyang. Tetapi menyenangkan. Udaranya sejuk, pemandangannya bagus,” kata warga Kecamatan Cawas tersebut.

Baca Juga: Flyover Palang Krapyak Klaten Diperkirakan Dibangun 2023

Jembatan gantung Girpasang dibangun pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) pada 2021 dan rampung pada awal 2022. Jembatan itu dibangun untuk memudahkan akses warga Girpasang yang selama ini tinggal di punggung bukit dan terpisahkan jurang dengan perkampungan lainnya. Selama ini, akses utama ke Girpasang melewati jalan setapak di tepian jurang.

Jembatan gantung Girpasang membentang sejauh 120 meter di atas jurang sedalam 150 meter. Jembatan selebar 1,8 meter dengan tinggi pagar pembatas hampir 2 meter. Tower penahan beban atau pylon jembatan setinggi 12 meter.

Ada tata cara untuk menyeberang jembatan tersebut. Hal itu seperti yang tertulis pada papan di akses masuk jembatan. Diantaranya harus antre berurutan dengan jumlah maksimal 40 orang pada waktu bersamaan dan tidak boleh berkelompok. Tata cara lain yakni dilarang bermain-main, berlari, dan berfoto atau selfie di jembatan.

Baca Juga: Tak Ada Pohon Sawit, Desa Sawit Klaten Ternyata dari Nama Gending

Pembantu Pengawas Lapangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR), Pajar Suryanto, menjelaskan ketentuan untuk menyeberang jembatan dengan kapasitas maksimal 40 orang sekali menyeberang dimaksudkan untuk keamanan sekaligus menjaga keawetan jembatan. “Jembatan gantung itu kalau goyang ya tetap goyang. Tetapi pembangunan jembatan ini semua sudah diperhitungkan dan aman untuk dilewati,” kata Pajar saat ditemui beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya