SOLOPOS.COM - Suasana ruang tunggu kedai Kopi Balerante yang berlokasi di Dukuh Gondang, Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, pekan lalu. (Taufiq Sidik Prakoso/Solopos)

Solopos.com, KLATEN – Satu lagi kedai kopi berdiri di kawasan lereng Gunung Merapi Kecamatan Kemalang, Klaten. Lokasinya berada di Desa Balerante, salah satu desa di Klaten yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Sleman, DIY.

Lokasinya di tengah perkampungan berada pada halaman rumah salah satu tokoh masyarakat setempat, Jainu, tepatnya di simpang tiga Dukuh Gondang. Tempatnya cukup luas. Lokasinya dilengkapi dengan gazebo kandang sapi yang disulap jadi tempat duduk untuk menikmati kopi. Ada juga bangku serta meja kayu di ruang terbuka.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Suasananya dingin terutama saat kabut tipis menyelimuti kawasan tersebut. Saat cuaca cerah, pengunjung bisa menikmati pemandangan kawah Gunung Merapi yang terlihat jelas. Pasalnya, lokasi tersebut berjarak sekitar 5 km sampai 6 km dari sisi tenggara puncak Merapi.

Baca Juga: Aktivitas Gunung Merapi Landai, Warga Balerante Klaten Pulang Tadi Pagi

Kedai itu mulai buka tepat pada malam pergantian tahun 31 Desember 2021 lalu. Kedai beroperasi mulai pukul 17.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB. Dikelola sejumlah anak muda sekaligus sukarelawan desa.

Sembari mengelola usaha kedai kopi, mereka memantau aktivitas Merapi. “Sekalian ronda,” kata salah satu pengelola kedai Kopi Balerante, Juliyanto, 29, Minggu (13/3/2022).

Kedai itu menawarkan kopi arabika dan robusta. Menunya dilengkapi dengan pisang goreng serta bakmi Jawa. Harga secangkir kopi mulai dari Rp8.000 hingga Rp13.000.

“Untuk kopi robusta rasanya pahit. Sementara untuk arabika ada perpaduan antara rasa pisang dan jeruk. Salah satu menu kopi unggulan di sini yakni robusta tubruk,” jelas dia.

Baca Juga: Harga Kebutuhan Pokok Merangkak Naik, Pemkab Klaten Sebut Masih Wajar

Kopi yang diolah merupakan kopi lokal hasil budi daya petani setempat. Penanamannya dengan sistem tumpang sari diantara lahan yang ditanami jagung serta jeruk. Tak hanya menikmati secangkir kopi.

Pengunjung bisa sekalian berbelanja kopi yang sudah diolah dalam bentuk roast bean. Harga per kemasan Rp80.000-Rp110.000.

Juliyanto mengatakan pengunjung yang datang ke kedai kopi itu berasal dari berbagai daerah. Tak hanya pecinta kopi dari Klaten, banyak pengunjung yang berasal dari Sleman, Magelang, hingga Malang. Tak sedikit dari mereka yang berbelanja bibit tanaman kopi.

Kaur Perencanaan Desa Balerante, Jainu, mengatakan kopi selama ini dikembangkan oleh Kelompok Tani Bumi Handayani. Biji kopi diperoleh dari para petani setempat yang belakangan mulai menanam kopi.

Hasil pengolahan kopi itu pula yang ditawarkan di kedai Kopi Balerante. “Produk masyarakat seperti kopi terus dipromosikan terutama melalui BUM desa,” kata Jainu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya