SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jalan sempit berliku khas lereng gunung menyuguhi hari pertama peserta press tour Humas Pemkab Bantul di Kota Batu, Jawa Timur.
   
Tujuannya, tempat wisata air terjun Coban Rondo. Hari pertama pada Sabtu (22/10) lalu sekaligus hari terakhir peserta berada di Batu. Minggu (23/10) kemarin, press tour menuju Waduk Selorejo sebelum berjalan pulang ke Bantul.
   
Coban Rondo merupakan tempat wisata di lereng Gunung Kawi. Area parkir yang luas membuat bis rombongan press tour leluasa bergerak memarkir. Sekitar pukul 09.00 WIB, puluhan wisatawan sudah lebih dulu berada di Coban Rondo.
   
Seorang wisatawan bersiap duduk di batu besar yang diyakini jadi tempat bertapa Dewi Anjarwati. Batu besar itu berada di dasar tengah terjunan air. Si wisatawan mendapat aplaus pengunjung lain ketika menyelesaikan niatnya duduk bertapa ditengah terjunan air.
   
Buat yang tidak mencoba aksi seorang wisatawan itu, pengunjung lain merasakan sensasi Coban Rondo lewat butir-butir air yang terbawa angin. Yang ingin mengabadikan air terjun pun wajib melindungi kameranya dari terpaan butir air.
   
Suasana sejuk menaungi satu jam kegiatan peserta pers tour di Coban Rondo. Puas dengan nuansa yang diberikan sebuah air terjun, wisatawan disuguhi jagung bakar yang ditawarkan warung-warung satu area dengan lokasi parkir.
   
Pegawai Humas Bantul dan jurnalis yang jadi peserta press tour kembali disuguhi pemandangan gunung dalam perjalanan dari Coban Rondo menuju agrowisata apel. Jarak tempuh sekitar setengah jam membuat sebagian peserta terlelap sepanjang perjalanan.
   
“Apel boleh dinikmati sepuasnya dan ini minuman selamat datangnya,” ujar seorang tim penyambut dari pengelola agrowisata. Di kebun apel tersebut, peserta boleh makan apel sepuasnya dan memetik apel yang ingin dibeli.
   
Menjadi keberuntungan peserta, pengelola kebun memberi potongan satu kilogram untuk apel yang dibeli. Tas plastik putih jadi tentengan wajib para pegawai Humas dan jurnalis saat keluar dari rimbunan pohon apel.
   
Dengan dipenuhi apel, tas plastik ditimbang di jalan keluar kebun. Satu, dua sampai tujuh kilogram ditunjukkan alat timbang untuk tas plastik yang dimiliki peserta pers tour. “Apelnya sudah, sekarang baksonya. Bakso…bakso…,” ujar Khairul Andi, seorang pedagang bakso malang yang berjualan di pintu keluar kompleks kebun.
   
Angkot [angkutan kota] gratis sudah disediakan pengelola kebun untuk membawa rombongan ke jalan raya yang berjarak sekitar 300 meter. Di sana bus sudah menanti. Dua orang penjual bakso tidak ketinggalan menanti peserta tour.
   
Sekitar pukul 11.30 WIB, bus bergerak turun menuju Pusat Oleh-oleh Jawa Timur (Poja) untuk makan siang. Selesai makan, sebagian peserta menyerbu kios-kios penjual suvenir dan kaos oblong. Beragam warna kaos ditawarkan namun nama Batu mendominasi tulisan yang ada di kaos.
   
“Sebuah konsep wisata yang tertata. Satu daerah dengan tempat-tempat wisata yang sudah terhubung satu sama lain,” ungkap Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bantul, Bambang Legowo, saat berbincang dengan Harian Jogja seusai menikmati makan siang.(Wartawan Harian Jogja/Galih Eko Kurniawan)

HARJO CETAK

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya