SOLOPOS.COM - Perahu yang disewakan di Kampung Rawa. (Wisnu Wardhana/JIBI/Harian Jogja)

Nama Rawa Pening sudah dikenal luas sebagai salah satu tempat untuk menampung air atau mirip sebuah danau. Nama Rawa Pening ini tidak lepas dari sebuah cerita legenda tentang seekor Naga yang diberi nama Baru Klinthing. Tetapi kalau Kampoeng Rawa mungkin belum banyak yang tahu. Seperti apakah Kampoeng Rawa tersebut, berikut tulisan wartawan Harianjogja.com Wisnu Wardhana.

Jika kita ke Semarang dari Jogja, sebelum Bawen kita akan lewat daerah yang namanya Ambarawa. Kota kecamatan di Kabupaten Semarang ini terkenal sangat padat. Jadi kalau lewat pusat Ambarawa, kadang kita terjebak kemacetan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tetapi kini pemerintah daerah setempat telah membangun sebuah jalan alternatif atau jalan lingkar. Jalur ini bisa dilewati untuk menghindari kemacetan di Ambarawa.

Nah, kalau meleati jalur ini maka akan ada sebuah tempat yang diberi nama Wisata Apung Kampoeng Rawa Ambarawa. Kampoeng Rawa adalah objek wisata yang dikelola oleh 12 kelompok tani dan nelayan di Desa Bejalen dan Kelurahan Tambakboyo, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang.

Mereka bersatu membentuk Paguyuban Kampoeng Rawa pada 4 Agustus 2012. Tujuannya adalah mensejahterakan kehidupan petani dan nelayan.

Kelompok tani ini merupakan binaan KSP Artha Prima. KSP Artha Prima ini sudah sejak 20014 menjalin mitra dengan kelompok tani dan nelayan setempat.

Untuk meningkatkan kesejahteraan inilah mereka kemudian memanfaatkan perikanan keramba serta keindahan Rawa Pening untuk membuat lokasi wisata dan tempat makan.

Di Kampoeng Rawa, keindahan pemandangan alam memanjakan mata. Hamparan sawah dan pegunungan menjadi sajian utama. Bahkan pemandangan Danau Rawapening pun dapat dinikmati dengan leluasa. Beberapa fasilitas wisata sudah tersedia dan dapat dinikmati para pengunjung. Mulai dari kuliner hingga permainan.

Jalan masuk ke lokasi wisata ini berupa jalan paving di tengah-tengah sawah yang menghijau. Kalau pas cuaca cerah maka akan bisa menyaksikan kegagahan Gunung Merbabu di sebelah selatan, dan gungung Ungaran ada di sebelah utara.

Begitu masuk, kami harus membayar biaya parkir atau masuk. Untuk mobil Rp5.000 dan motor Rp2.000.
Ada beberapa wahana wisata yang bisa dipilih. Misalnya, naik perahu keliling Rawa Pening. Satu paket perahu dihargai Rp80.000 kalau hari biasa dan Rp100.000 untuk hari libur. Perahu ini bisa diisi sampai 10 orang. Berkeliling rawa maka bisa menyaksikan karamba-karamba untuk beternak ikan milik warga sekitar.

Masih belum buas bermain-main air, ada jet sky yang biaya sewanya Rp25.000 pada hari biasa dan Rp30.000 saat libur. Ada juga speed boat yang sewanya Rp120.000 pada hari biasa dan Rp140.000 pada hari libur.

Bosan denga permainan air, ada ATV Offroad, becak wisata, bendi, flying fox, becak mini, kereta mini, istana balon, trampoline, paint ball dan lainnya. Harga permainan ini berbeda antara hari biasa dan hari libur.

Puas bermain air, saatnya untuk makan. Di sini tersedia bermacam menu makan. Mulai menu ikan, ayam bebek dan lainnya.

Pengunjung dapat menikmati masakan khas Indonesia dengan menu istimewa produk asli Danau Rawapening dan daerah-daerah lain di Indonesia, seperti nila, lele, gurami, kakap dan lainnya.

Meski baru dua tahun, Kampoeng Rawa sudah menjadi salah satu tempat favorit wisatawan. Mereka bisa menikmati wisata sambil makan bersama keluarga.
Harga makananya juga tidak menguras kantong. Untuk model paketan, harganya mulai Rp25.500. Mulai Paket Pahe, Paket Spesial, Paket Hemat dan lainnya, tinggal apa pilihan kita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya