SOLOPOS.COM - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat memberikan keterangan kepada wartawan di Semarang. (Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi karya Sumadi mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakin Covid-19 di Indonesia hanya berlangsung 1 gelombang atau tak ada gelombang kedua. Padahal, sejumlah negara lain sedang mewaspadai gelombang kedua wabah Covid-19, termasuk China.

Budi mengaku terus bekerja secara intensif guna menyiapkan sektor transportasi di tengah pandemi virus corona atau Covid-19 dan masa PSBB transisi ini. Dia mengungkapkan, tak jarang rapat konferensi video dilakukan hingga larut malam.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Protes Rasisme, 7 Tapol Papua Divonis 10-11 Bulan Penjara

Budi ingin menepis kekhawatiran dan peringatan para epidemiolog tentang risiko terjadinya gelombang kedua Covid-19 di Indonesia akibat pelonggaran PSBB. Bahkan, WHO juga telah memberikan rapor merah bagi kebijakan pelonggaran PSBB di Indonesia.

"Perlu diyakini bahwa pemerintah selalu dan secara intensif melakukan suatu bahasan-bahasan. Tercatat kami kadang-kadang vidcon sampai jam 10-11 malam, seperti kemarin hari Minggu [14/6/2020], untuk bahas bagaimana lonjakan penumpang [KRL] pada Senin [15/6/2020], sehingga kami ada bis ditempatkan di berbagai tempat kemarin," jelasnya dalam webinar, Selasa (16/6/2020).

Flyover Purwosari Solo Sudah Bisa Dibuka Desember 2020

Dia menegaskan pemerintah terus berkonsentrasi agar masyarakat dapat tetap produktif di tengah pandemi virus corona ini. Namun mereka harus tetap aman dari penularan di tengah ancaman gelombang kedua pandemi Covid-19 di Indonesia.

Hal ini terangnya, sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang meminta agar masyarakat tetap aman dan produktif di masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi ini.

20 Makam Berubah Jadi Jalan, Warga Madiun Protes

Transportasi Jalan Saat Pandemi

Lebih lanjut, terangnya, Kemenhub saat ini tengah berkonsentrasi memetakan penurunan okupansi selama pandemi Covid-19 ini. Upaya yang dapat dilakukan agar berbagai usaha di sektor transportasi di Indonesia dapat tetap bertahan meski ada ancaman gelombang kedua Covid-19.

"Kalau sekilas, udara itu baru 10 persen sekilas, kereta api juga 10 persen, yang sudah mendekati 30% itu angkutan regional seperti di Jakarta dan Surabaya. LRT dari 1 juta penumpang sudah mendekati 300.000," katanya.

Indonesia Kembali Ekspor APD dan Masker, Tak Takut Langka Lagi?

"Tidak bisa dibayangkan seperti yang terjadi sekarang di Beijing, China ada second wave, kami tak ingin itu terjadi. Bapak Presiden bilang kalau kita bisa ini cuma sekali gelombang [ tidak ada gelombang kedua Covid-19 di Indonesia ] dan kita selesaikan bulan September, insya Allah," tegasnya.

Dia juga mengharapkan agar kalangan akademisi membantu konsep berpikir terutama dari sisi teknologi informasi (TI). Tujuannya agar dapat menciptakan solusi bersama yang mengakomodasi kebutuhan ekonomi dan pencegahan penyebaran virus corona.

Dexamethasone! Obat Pertama Teruji Redakan Covid-19, Banyak di Apotek

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya