SOLOPOS.COM - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dalam acara Webinar Series Nyengkuyung G20 dengan tema Konektivitas dan Peras Infrastruktur dalam Mendorong Pemulihan Ekonomi, yang digelar oleh Solopos Media Group (SMG) dan Harian Jogja didukung oleh OJK, Prodia, Telkom dan BPD DIY, Rabu (15/6/2022). (Tangkapan Layar Youtube)

Solopos.com, SOLO — Pemerintah pusat saat ini terus menggiatkan pembangunan infrastruktur, termasuk dalam hal transportasi. Mengingat transportasi merupakan salah satu penopang penting dalam pertumbuhan ekonomi bangsa.

Pada acara Webinar Series Nyengkuyung G20, Rabu (15/6/2022), Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menjelaskan mengenai Langkah pemerintah dalam menciptakan akses transportasi yang menghubungkan semua sektor.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Webinar Series Nyengkuyung G20 dengan tema Konektivitas dan Peras Infrastruktur dalam Mendorong Pemulihan Ekonomi, itu digelar oleh Solopos Media Group (SMG) dan Harian Jogja didukung oleh OJK, Prodia, Telkom, dan BPD DIY.

“Kalau kita lihat, transportasi tentu memiliki peran yang penting untuk pertumbuhan ekonomi di masyarakat dan merupakan urat nadi dari pembangunan suatu negara. Pembangunan infrastruktur transportasi, yang menjadi prioritas pembangunan nasional merupakan faktor penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, bahkan menjadi kunci dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi untuk jangka panjang,” kata dia dalam acara yang disiarkan melalui Youtube Espos Live, Rabu.

Ekspedisi Mudik 2024

Dia menjelaskan dalam perekonomian global, hampir semua negara menghadapi tantangan adanya pandemi Covid-19. Hal itu membuat pertumbuhan ekonomi di dalam negeri sempat stagnan bahkan sempat ada penurunan pertumbuhan yang signifikan.

Baca Juga: Solopos Media Group & Harian Jogja Hadirkan Webinar Nyengkuyung G20

“Tapi kita bangga saat ini sudah ada pertumbuhan yang baik. Kita harap Indonesia menjadi negara dengan pertumbuhan yang baik dibandingkan negara lain,” lanjut dia.

Kementerian Perhubungan saat ini terus menjalankan apa yang diarahkan Presiden, terutama dalam mendukung kegiatan-kegiatan proinvestasi. Seperti halnya menghubungkan kawasan produksi dengan kawasan distribusi, memudahkan akses ke kawasan pariwisata, lapangan kerja baru dan sebagainya untuk meningkatkan nilai tambah perekonomian.

“Presiden menekankan pembangunan harus pada hal-hal yang produktif. Tidak boleh asal bangun setelah itu tidak berguna,” kata dia.

Budi menegaskan pembangunan infrastruktur transportasi bukan hanya terpusat di wilayah Jawa, melainkan ke semua wilayah di Indonesia. Bahkan di wilayah-wilayah tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan (3TP) juga disentuh.

Baca Juga: Webinar Nyengkuyung G20: Pemberdayaan UMKM Harus Lebih Menantang

“Bahkan kami memberikan subsidi atau PSO untuk angkutan perintis, tol laut dan jembatan udara [untuk mendukung Kawasan 3 TP]. Agar buah pembangunan ini tidak hanya di Jawa namun semua Indonesia. Kita tidak Jawa sentris tapi Indonesia sentris. Pekerjaan yang kita lakukan juga mencakup hingga ujung Indonesia bagian timur,” kata dia

Namun untuk saat ini yang tidak kalah penting adalah upaya pemerintah dalam melakukan creative financing. Sebab pandemi, inflasi, dan sebagainya membutuhkan anggaran guna memberikan subsidi yang jumlahnya tidak sedikit.

Lebih lanjut, Budi menyampaikan saat ini di Indonesia terdapat 35 trayek tol laut, 117 trayek perintis yang menjangkau daerah pinggiran, 41 rute jembatan udara serta sekitar 2.000 rute DAMRI atau bus yang menjangkau hingga pelosok.

“Untuk itu secara konsisten kami membangun bandara, pelabuhan hingga terminal. Kami terus berusaha melakukan pembangunan melihat mana yang harus menjadi prioritas untuk kelancaran logistik,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya