SOLOPOS.COM - Webinar satu tahun KRL Solo-Jogja bersama KAI Commute, Jumat (4/3/2022). (Youtube Solopos Live)

Solopos.com, SOLO — Kehadiran KRL Solo-Jogja ternyata tidak hanya berdampak terhadap percepatan mobilitas masyarakat. Lebih dari itu, kereta rel listrik ini disebut-sebut mampu mengurangi angka konsumsi BBM hingga 51,7 persen.

Hal itu disampaikan Menteri Perhubungan (Menhub) Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi. Budi mengatakan sebelum KRL dibangun, masyarakat Solo dan Jogja sangat mengandalkan transportasi jalan raya untuk mobilitas sehari-hari.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Tingginya pengguna moda angkutan jalan raya berimbas kepada konsumsi bahan bakar minyak. Pemerintah kemudian melakukan elektrifikasi jalur kereta api Jogja-Solo,” ungkapnya di acara Webinar Satu Tahun KRL Jogja-Solo yang ditayangkan live di kanal Youtube Solopos Live, Jumat (4/3/2022) malam.

Baca Juga: Wah, Kartu Multi Trip KRL Solo-Jogja bakal Diintegrasikan dengan Bus

Menurut pria berkacamata itu, Kemenhub sangat berharap ke depan tingkat konversi dari kendaraan pribadi ke KRL Solo-Jogja mencapai 50 persen.

“Berkaca dari kebutuhan pergerakan Jogja-Solo dan ketergantungan terhadap transportasi jalan raya yang tinggi, kehadiran KRL ini merupakan hal penting [solutif]. Upaya ini tentu harus didukung oleh semua kalangan. Termasuk stakeholder,” ungkapnya.

Baca Juga: Setahun Beroperasi, KRL Solo-Jogja Angkut 2,2 Juta Penumpang

Menhub mengatakan akan terus berupaya menghadirkan KRL yang ramah lingkungan. Bahkan juga merencanakan penambahan jarak yang lebih panjang.

“Kami juga terus berkoordinasi dengan Pemda untuk menghadirkan integrasi antarmoda. Harapanya setelah KRL Solo-Jogja semakin terintegrasi dengan angkutan umum lain, masyarakat bisa benar-benar beralih dari kendaraan pribadi ke KRL,” ucapnya.

Baca Juga: Jaringan Listrik Hampir Siap, KRL Solo-Jogja Segera Jalan sampai Palur

Lebih lanjut, Menhub memberikan pandangan terkait eksistensi KRL selama satu tahun. Menurutnya, KRL dalam perjalanannya berhasil mendukung pertumbuhan kawasan aglomerasi di Jogja dan Solo.

“Bahkan meski sempat mengalami kontraksi selama pandemi, KRL tercatat melayani penumpang cukup banyak. Sejak diresmikan 1 Maret 2021, ada lebih dari 2 juta penumpang yang diangkut. Capain tersebut tentu menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat dalam meamfaatkan KRL Jogja-Solo. Khususnya di tengah pandemi,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya