SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Menteri Pertahanan, Juwono Sudarsono mengatakan, Indonesia akan menghadapi tantangan terberat untuk mengatasi tingkat kemiskinan dan kesejahteraan rakyat pada masa Kabinet Indonesia Bersatu jilid II.

“Tentunya tantangan terberat yang harus dilalui kabinet selanjutnya, yakni pemberantasan kemiskinan,” kata Juwono usai pelantikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono periode 2009-2014 di Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta,  Selasa.

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

Juwono menyatakan, pemerintah harus memberantas kemiskinan melalui peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan adil bagi seluruh rakyat sehingga akan berdampak terhadap kekuatan pertahanan di Indonesia. Menhan menuturkan Departemen Pertahanan (Dephan) RI pada jajaran bidang  politik, hukum dan keamanan akan mengawal aspek peningkatan ekonomi dan kesejahteraan. Peningkatan kualitas keadilan sosial akan berlangsung secara bertahap dan berkesinambungan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jumlah penduduk miskin hingga Maret 2009 mencapai 32,53 juta orang atau 14,15 persen dari jumlah total penduduk di Indonesia.

Data tersebut menyatakan tingkat kemiskinan penduduk di Indonesia, mengalami penurunan sekitar 2,43 juta orang dibanding Maret 2008 yang menembus jumlah 34,98 juta orang.

Pernyataan Juwono tersebut, terkait dengan rencana pergantian susunan Menteri pada Kabinet Indonesia Bersatu jilid II masa kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono.

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengisyaratkan akan mengangkat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Purnomo Yusgiantoro sebagai Menhan menggantikan posisi Juwono Sudarsono pada susunan Kabinet Indonesia Bersatu jilid II.

Purnomo diindikasikan akan mengisi jabatan Menhan usai menjalani uji kepatutan di kediaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Senin (19/10). Purnomo mengaku dirinya mendapat arahan mengenai sistem pertahanan nasional dan reformasi Tentara Nasional Indonesia yang sudah berjalan sekitar 10 tahun terakhir.
Ant/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya