Yu Nani, 43, sedang menunggu toko perlengkapan alat kesenian Reog di Jalan Wonosari-Semanu, Dusun Wukirsari, Desa Baleharjo, Wonosari, Gunungkidul (JIBI/Harian Jogja/Yodie Hardiyan)
JOGJA—Sebuah toko di Wonosari, Gunungkidul menjual berbagai perlengkapan pementasan atau hiasan tarian Reog Ponorogo. Toko milik Nani, 43, itu juga menjual barang-barang kesenian bekas pakai yang tidak mudah didapat di Gunungkidul.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Di toko yang terletak di Jalan Wonosari-Semanu, Dusun Wukirsari, Desa Baleharjo, Nani yang akrab disapa Yu Nani menjual topeng, gendang, baju merah-putih, kuda lumping sampai cambuk.
“Tapi di sini paling banyak jual topeng,” kata Yu Nani kepada Harian Jogja beberapa waktu lalu.
Perlengkapan itu dijual bukan hanya untuk orangtua, tapi juga anak-anak. Hal itu dapat dilihat dari ukuran topeng maupun baju. Kuda lumping berukuran kecil dijual dengan harga Rp15.000, sedangkan ukuran besar Rp90.000.
“Kalau topeng kecil harganya Rp25.000. Kalau yang besar sekali bisa mencapai Rp300.000,” kata perempuan yang mengaku berjualan perlengkapan sejak 2000 silam itu.
Salah satu jenis topeng yang dijual adalah bujang ganong. Sedangkan pecut dijualnya seharga Rp60.000.
Yu Nani mengatakan, barang-barang itu ia dapatkan dari Ponorogo, Jawa Timur. Konsumennya dari berbagai wilayah Gunungkidul seperti Ponjong, Semin atau Wonosari. Kebanyakan peminatnya adalah kelompok-kelompok seni reog.
“Kalau pembeli orang lewat jalan sini juga ada,” katanya. Kelompok seni di Gunungkidul tidak jarang mementaskan reog pada acara seperti rasulan atau lomba desa. Yu Nani tidak hanya menjual barang baru, tapi juga bekas pakai.
Barang bekas itu salah satunya adalah topeng barong dari Bali. Harga yang dipatok sampai Rp1,25 juta. “Sampai sekarang belum ada yang beli topeng ini,” katanya. (ali)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
