SOLOPOS.COM - Orang tua sebaiknya mendampingi agar anak tidak stres (ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, SOLO--Stres tidak hanya terjadi pada kalangan orang dewasa, tetapi juga bisa menimpa anak-anak. Tak disadari orang tua bisa membuat si kecil merasa stres.

Anak-anak biasanya merespon stress secara berbeda tergantung faktor usia dan kepribadian individu. Terlebih lagi jika si anak sudah menginjak dalam usia sekolah.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

Gejala stres pada anak memang tidak mudah untuk dikenali, namun ada beberapa tanda yang mengindikasikan anak sedang stres, seperti mengalami gangguan tidur, perubahan nafsu makan, emosi yang berubah-ubah, menjadi sering mengompol, sulit berkonsentrasi saat belajar, atau kesulitan mengerjakan tugas sekolah.

Dilansir dari alodokter.com dan beberapa sumber lain, berikut 5 penyebab anak merasa stres :

Ekspedisi Mudik 2024

Tertua Di Jawa, Nenek Moyang Manusia Sangiran Berasal Dari Bumiayu?

Paparan konten dewasa

Seiring berkembangnya teknologi yang sangat pesat ini, bebagai informasi bisa didapatkan dengan mudah.

Dalam hal ini sebagai orang tua perlu memilah milih konten yang sesuai bagai anak. Karena dalam hal ini anak biasanya terpapar konten yang menyeramkan seperti video kekerasan, pornografi dan konten negative lainnya. Hal ini bisa berisiko membuat anak tertekan.

Aktivitas yang terlalu padat

Terkadang orang tua tidak menyadari bahwa tugas dari ekolah sudah menyedot sebagian energinya. Belum lagi jadwal lain seperti les atau kursus justru membuatnya merasa kelelahan.

Kesibukannya tersebut membuat anak-anak tidak memiliki waktu untuk bersantai bahkan bermain. Hal ini juga berisiko membuat anak menjadi stres. Berikan kesempatan anak untuk bermain, bersantai. Beri waktu luang untuk sesi curhat agar bisa mengurangi stres pada anak.

Pengumuman! Subsidi Gaji Rp2,4 Juta Tahap Tiga Bakal Cair 14 September

Kurang tidur

Seorang anak memerlukan istirahat yang cukup, terutama setelah seharian beraktivitas. Pastikan anak mendapatkan cukup waktu istirahat dan jangan sampai mereka mengalami kurang tidur. Kurang tidur bisa berdampak kepada mood, perubahan perilaku, serta daya ingat.

Tekanan akademis

Banyak anak mengalami kecemasan tentang keinginan untuk berprestasi di sekolah. Tekanan akademis sangat umum terjadi pada anak-anak yang takut membuat kesalahan atau tidak pandai dalam berbuat sesuatu.

Sebaiknya jangan terlalu memaksakan anak untuk berprestasi. Hargai setiap pencapaiannya. Dengarkan setiap kali anak ingin menceritakan sesuatu. Dengan cara ini, Anda bisa membantu meringankan beban stres yang sedang dihadapi oleh anak. Harap diketahui setiap anak memiliki potensi dan bakat masing-masing.

Perubahan besar dalam keluarga

Perubahan besar dalam hidup seperti perceraian, kematian dalam keluarga, pindah rumah, atau bertambahnya saudara baru dapat mengguncang rasa aman pada anak, yang menyebabkan kebingungan dan kecemburuan. Kematian dalam keluarga dapat menimbulkan kekhawatiran dan kesedihan dan memicu ketakutan tentang kematian.

Beri penjelasan logis setiap ada perubahan dalam keluarga, termasuk jika ada anggota keluarga yang meninggal dunia. Mendampingi dan berada di dekat anak saat ia dalam keadaan stres maupun sedih, dapat membuatnya merasa lebih tenang, dan mampu menghadapi masalahnya dengan lebih baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya