SOLOPOS.COM - Proses pencarian atau pengerukan luweng yang hilang di Dusun Joho Kidul, Desa Joho, Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri belum lama ini. (Istimewa/Pemdes Joho)

Solopos.com, WONOGIRI – Sejumlah mulut luweng yang berada di Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, hilang secara misterius. Padahal, keberadaan luweng tersebut amat penting untuk menanggulangi bencana banjir.

Pada Desember 2019 lalu, BPBD Wonogiri getol menggelar patroli sekitar luweng di wilayah perbukitan sisi selatan. Sebenarnya apa fungsi luweng?

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca juga: 5 Hal Ini Bikin Solo Dijuluki Kota Ternyaman di Indonesia, Sepakat?

Ekspedisi Mudik 2024

Fungsi Luweng

Luweng merupakan sumur di dalam gua, khususnya pegunungan karst. Dalam ilmu geomorfologi, luweng merupakan bentang lahan di wilayah bukit karst. Luweng berfungsi sebagai penampung air, sehingga sangat perlu dilestarikan untuk menanggulangi bencana banjir.

Sayangnya, selama ini masih banyak masyarakat yang belum mengetahui fungsi luweng. Padahal, luweng merupakan wilayah resapan air yang terbentuk secara alami. Tetapi akibat ketidaktahuan masyarakat, lubang tadah air ke jalur perut Bumi ini sering kali beralih fungsi sebagai tempat sampah. Alhasil, pihak BPBD Wonogiri begitu giat melakukan patroli luweng, apalagi di musim penghujan.

Baca juga: Hore.. Stasiun Delanggu Klaten Dibuka Kembali

Jika tempat resapan air alami ini tersumbat, maka wilayah perbukitan yang biasanya aman bisa saja tergenang banjir. Mulut luweng harus bersih dari segala sumbatan seperti sampah, daun dan ranting kering, batu, maupun tanah.

Dihimpun dari berbagai sumber, Minggu (14/2/2021), pada prinsipnya luweng merupakan saluran pembuangan air yang tercipta secara alami. Ketika luweng tersumbat, maka aliran air tertahan sehingga tidak bisa mengalir lancar, bahkan menggenangi kawasan sekitarnya.

Baca juga: Aneh bin Ajaib! Janda di Cianjur Mendadak Hamil Tanpa Seks & Melahirkan Bayi Perempuan

Proses Pembentukan

Luweng atau dalam bahasa lain disebut sinkhole biasa terbentuk di daerah yang batuan dasarnya berupa batu gamping. Lubang ini terbentuk akibat retakan yang terjadi karena rembesan air. Lubang terbentuk karena batu gamping lebih mudah larut dalam air.

Adanya aliran di bawah tanah itu menyebabkan munculnya rongga batu gamping karena di bagian bawah terjadi erosi oleh aliran sungai. Proses ini berlangsung terus menerus sehingga akhirnya membentuk lubang yang cukup besar di permukaan tanah.

Kedalaman lubang ini pun bervariasi, ada yang mencapai 100 meter. Namun, mulut luweng bisa saja tertutup karena proses erosi dan deposisi yang sering kali tidak disadari manusia, sehingga menghilang seperti ditelan Bumi.

Baca juga: Hilang Misterius, Orang Pintar Dikerahkan Cari Luweng di Pracimantoro Wonogiri, Hasilnya?

Ratusan Luweng di Wonogiri

Dikutip dari Detik.com, Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri Bambang Haryanto mengatakan ada ratusan luweng tersebar di wilayah Wonogiri bagian selatan, yakni di Kecamatan Paranggupito, Pracimantoro, Eromoko, Giriwoyo, dan Giritontro. Sebagian mulut luweng sudah diberi penyaring sampah dari anyaman besi, sebagian lagi belum dipasangi.

Banjir akibat luweng yang tersumbat sempat terjadi di wilayah Giriwoyo, Wonogiri, pada 2017. Hal serupa juga pernah terjadi di puncak perbukitan karst, Pracimantoro. Begitu juga di Paranggupito, Giritontro, dan Eromoko. Semua bencana banjir di perbukitan karst ini terjadi akibat luweng yang tersumbat.

Baca juga: Curhat 2 Putri Keraton Solo Setelah Bebas: Kami Dikunci, Bukan Mengurung Diri

Bahkan, belakangan ini beberapa mulut luweng di Pracimantoro, Wonogiri, hilang secara misterius. Beberapa orang pintar atau sesepuh desa sempat dilibatkan dalam pencarian yang akhirnya dihentikan karena kendala cuaca.

Camat Pracimantoro, Wonogiri, Warsito, mengatakan pencarian dilakukan di dua desa. Yakni satu mulut luweng berada di Dusun Dompol, Desa Petirsari dan dua mulut luweng di Dusun Joho Kidul, Desa Joho.

Warsito menuturkan, lokasi atau titik pencarian mulut luweng itu berdasarkan keyakinan serta arahan dari para sesepuh di desa itu.

"Para sesepuh di desa itu dulu mengetahui bahwa di lokasi pencarian itu dulu terdapat luweng. Namun seiring berjalannya waktu, lobang luweng tertutup," ungkap dia kepada Solopos.com, Rabu (10/2/2021).

Baca juga: Kata Orang Pintar Luweng di Pracimantoro Wonogiri Hilang Sejak Puluhan Tahun

Proses pencarian sengaja mendatangkan para sesepuh agar cepat membuahkan hasil. Namun, sampai saat ini hasilnya nihil.

Kesulitan yang sama juga dialami warga Desa Joho. Kepala Desa Joho, Pracimantoro, Wonogiri, Samrawi, mengatakan, menurut para sesepuh di desa luweng yang tengah dicari itu sudah hilang sejak puluhan tahun lalu.

"Para sesepuh bilang kalau di lokasi yang kami keruk itu dulunya ada luweng. Karena saat ini sudah tertutup, maka dilakukan pengerukan. Agar saat hujan turun, airnya bisa masuk ke luweng itu," ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya