SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Akhirnya hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat iblis ( Efesus 6: 10-11 ) Perjuangan kita bukanlah perjuangan jasmaniah, berperang dan mengangkat senjata. Tetapi perjuangan melawan iblis. Ini yang harus kita fahami. Dibalik penderitaan yang saudara alami, dibalik penyakit, dibalik kesulitan ekonomi yang terasa mencekik leher.

Semuanya adalah upaya iblis untuk merintangi kita dari berkat dan kasih karunia Allah. Bahkan dibalik percekcokan yang sering terjadi di antara umat Tuhan juga Iblis yang menjadi dalangnya. Saatnya kita sadar dan memahami kondisi ini, serta mengambil seluruh perlengkapan senjata Allah. Iblis yang menjadi musuh kita. Iblis tidak kelihatan, dia sangat licik, dia sangat kejam. Bagaimana kita bisa bertahan dan menghancurkan benteng- benteng pertahanan Iblis, karena dia itu tidak terlihat, iblis juga sakti dan cerdik. Maka Al Kitab sudah memberikan solusinya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Bila kita menghadapi kesulitan hidup, menghadapi tantangan, bahkan menghadapi himpitan dari segi apapun. Kita harus tahu, bahwa bukan manusia disekeliling kita yang harus dibenci dan dimusuhi. Tetapi iblislah yang harus kita perangi. Karena iblis memakai orang, memakai harta, memakai sarana apapun juga untuk menghimpit dan menghancurkan iman anak-anak Allah. Kalau saya beri satu ilustrasi, kesulitan yang ditimbulkan iblis itu seperti Lautan Lumpur bila seseorang terperosok ke dalamnya, semakin dia berontak dan bergerak dengan kekuatannya, bakal kian cepatlah lumpur itu menelan habis dan membinasakan manusia.

Iblis itu juga seperti ular apabila membelit mangsanya. Jika mangsa semakin memberontak dan bergerak dengan kekuatannya, semakin kuatlah belitannya sehingga meremukkan tulang-tulang mangsanya.  Dalam segala masalah berat yang kita hadapi, kita seperti menghadapi bahaya lautan lumpur dan bahaya ular. Bila kita tetap ngotot dengan kekuatan akal kita, tetap ngotot dengan kekuatan badan, kita berusaha melawan dan berontak dengan cara kita sendiri.

Itu adalah cara yang salah. Karena semakin keras kita melawan dengan kekuatan, bakal semakin kuat iblis mencengkeram, hingga kian kuat juga benteng-benteng pertahanan Iblis. Semakin kuat kita meronta dan berontak dengan kekuatan kita sendiri, semakin keraslah himpitan itu. Saudara yang merasa sedang terhimpit oleh keadaan, masalah ekonomi, orang-orang yang menyakitkan hati, janganlah memberontak dan melawan.

Sebab, kalau saudara berontak dan melawan dengan kegagahan saudara, saudara tidak akan menang bahkan bisa akan semakin disesakkan. Saya beri tahu satu kunci kemenangan ambil dan kenakan seluruh perlengkapan senjata Allah melalui doa dan puasa. Dalam ketenangan rohani saat doa dan puasa, kita sedang membangkitkan kekuatan terhebat di semesta- alam ini yaitu kekuatan Roh Kudus.

Sebab beginilah Firman Tuhan Allah, Yang Maha Kudus, Allah Israel:”Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu.” (Yesaya:30:15) Lewat pertobatan dan doa puasa, kita mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah. Ingat senjata Allah bukan tinju, bukan pedang, bukan kekerasan. Bahkan sebaliknya adalah ketenangan kasih dan kelembutan yang bisa kita temukan makna sejatinya pada saat berdoa dan puasa. Lewat doa dan puasa kita sedang mempraktikkan penggunaan kelengkapan senjata Allah, yang semuanya adalah ketenangan, kelemah-lembutan dan kasih.

Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran, dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; dalam segala keadaan gunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai  itu kamu akan memadamkan semua panah api dari si jahat,dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh yaitu firman Allah ( Efesus 6: 14-17) Ayat ini harus mengubah pola pikir kita.

Biasanya peperangan itu selalu identik dengan kekerasan, ikat pinggang yang kuat, baju zirah (anti peluru), kasut (sepatu tentara yang kuat), perisai, ketopong (helm baja anti peluru) dan pedang (senjata pembunuh) Tetapi bagi kita, semua alat perang itu tidak kita perlukan. Ternyata alat dalam peperangan yang kita perlukan untuk merebut kemenangan adalah teguh, mengikuti kebenaran, adil, kerelaan untuk melayani/memberitakan Injil, damai sejahtera, iman, keselamatan, dan firman Allah.

Melalui ayat ini sesungguhnya Allah hendak mengubah cara berpikir umat-Nya mengenai peperangan bagi Allah. Bagi Tuhan peperangan itu bukan dengan kegagahan badan prajurit, bukan kekuatan baju zirah, bukan kekuatan pedang ataupun senapan. Tetapi senjata Allah adalah kasih dan ketenangan, dan inilah yang akan mampu merobohkan benteng-benteng pertahanan iblis.

Karena pedang, senapan, bom, baju zirah, dan segala macam bentuk senjata dan kekerasan adalah senjatanya si iblis untuk menghancurkan dan menghimpit manusia. Namun, ketenangan, kasih dan damai sejahtera adalah senjata Allah untuk menghancurkan benteng-benteng pertahanan Iblis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya