SOLOPOS.COM - Kondisi Jembatan Wonolagi, Jumat (17/11/2017). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Tidak standar, Jembatan Wonolagi bergoyang saat dilewati.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL— Warga Dusun Jeruklegi, Katongan, Nglipar berharap Jembatan Wonoladi yang ada di wilayah ini dibangun memadai sehingga tidak membuat yang melintas jadi was-was. Pasalnya, jembatan gantung yang melintang di atas aliran Kali Oya di daerah ini tidak memenuhi standar dan sering bergoyang saat digunakan untuk melintas.

Promosi Moncernya Industri Gaming, Indonesia Juara Asia dan Libas Kejuaraan Dunia

Keberadaan Jembatan yang rusak diterjang arus Sungai Oya pada 2016 itu merupakan akses utama bagi masyarakat di Dusun Jeruklegi. Setiap harinya hilir mudik warga memanfaatkan jembatan gantung ini untuk beraktivitas. Hanya saja, meski jadi sarana yang vital namun kondisinya masih jauh dari standar. Jembatan yang dibangun di 2015 lalu ini hanya dihubungkan dengan tiang besi setinggi lima meter sebagai fondasi.

Untuk menghubungkan kedua sisi, dipasang lempengan-lempengan besi menjadi satu rangkaian sehingga dapat dilewati warga. Kendati demikian, bentuk jembatan yang sangat sedehana berdampak terhadap pengguna karena tidak semua kendaraan dapat melintas. Selain warga yang berjalan kaki atau pesepeda, Jembatan Jeruklegi hanya bisa dilalui pengguna motor. Namun karena lebar jembatan hanya 1,25 meter ini membuat pengendara harus saling mengantre saat akan melintas.

Salah seorang warga Dusun Jeruklegi Purwoyo mengakui, keberadaan jembatan gantung di daerahnya merupakan sarana yang vital. Tanpa ada jembatan tersebut warga akan kesulitan dalam beraktivitas. Sebagai contoh, untuk menuju ke Balai Desa Katongan akses akan lebih cepat melalui Jembatan Jeruklegi karena jika menggunakan jalur lain akan memutar dengan selisih perjalanan sekitar lima kilometer.

“Jembatan ini sangat penting karena memberikan kemudahan beraktivitas bagi masyarakat,” kata Purwoyo kepada Harian Jogja, Jumat (17/11/2017).

Dia pun tidak menampik, meski jadi sarana yang vital namun jembatan tidak memenuhi standar keselamatan karena saat dilewati akan bergoyang. Hingga saat ini, belum ada insiden kecelakaan saat warga melintas, namun Purwoyo tetap berharap agar ada perbaikan sehingga jembatan aman untuk beraktivitas.

“Kalau yang sudah terbiasa melintas mungkin tidak masalah, tapi yang belum pasti akan takut dan waswas,” ujarnya.

Untuk perbaikan, Purwoyo tidak berharap pembuatan jembatan yang besar. Namun yang ia minta hanya bentuk jembatan yang permanen sehingga kokoh saat dilewati warga. “Ukuran bisa sama seperti jembatan gantung yang ada saat ini, tapi yang paling penting adalah dibuat permanen sehingga aman untuk warga,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya