SOLOPOS.COM - Mayor Haristanto saat menjadi Presiden Pasoepati. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Beberapa pekan terakhir Mayor Haristanto gemar mengunggah foto-foto lawas di akun Facebook pribadinya. Deretan foto jadul selama ia menjadi Presiden Pasoepati mendominasi unggahannya di lini masa, termasuk foto jadul bersama pendukung Persebaya Surabaya, Bonek.

Salah satu foto memotret Mayor tengah berjalan di sentelban Stadion Manahan, Solo, bersama para pentolan Bonek. Mereka berkeliling sambil menyapa puluhan ribu penonton yang memadati stadion.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Gara-Gara Dendam, Pria Klaten Tembak Teman di Bagian Leher

Saat itu Pelita Solo hendak menjamu Persebaya di ajang Divisi Utama, 12 Maret 2000. Sebagai kelompok suporter yang baru terbentuk 9 Februari 2000, keputusan Pasoepati menyambut ribuan anggota Bonek di Manahan tentu bukan hal gampang. Apalagi dahulu Bonek terkenal sebagai suporter yang hobi bikin ulah.

“Memang nekat, super nekat. Namun saya memberanikan diri untuk nguwongke para tamu dari Surabaya,” ujar Mayor saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis (2/4/2020).

Keputusan berani itu berbuah manis. Hubungan Pasoepati dan Bonek kian mesra. Saat Pelita bertandang ke Stadion Gelora 10 November, Tambaksari, Surabaya, 6 April, sekitar 7.000 anggota Pasoepati giliran disambut hangat. Tak ada saling lempar batu yang sebelumnya dikhawatirkan. Pasoepati yang berada di dekat tribune VIP justru “dilempari” bungkusan berisi tahu oleh para Bonek Mania.

China Lockdown Kota Jia, Ribuan Orang Positif Corona Tanpa Gejala

Tokoh suporter Surabaya, Wastomi Suheri, ikut menyambut ramah Mayor Haristanto. Mayor kemudian mengado sebuah foto pada Wastomi yang telah meninggal dunia delapan tahun lalu. Tak hanya itu, Pasoepati memberikan donasi uang pada keluarga Ery Irianto, legenda Persebaya, yang sepekan sebelum laga meninggal dunia.

“Misi suci Pasoepati di Manahan [9 Februari] gantian disambut dengan persahabatan dan suka cita. Kami membuktikan tur Pasoepati 6 April tak hanya bicara sepak bola,” kenang Mayor.

Sejumlah media pun mengapresiasi pertemuan dua suporter ini. Harian Solopos yang terbit 7 April 2000 memberi judul “Pasoepati Tampil Simpatik di Surabaya”. Media lokal di Kota Pahlawan, Surya, menjadikan momen di Tambaksari ini sebagai headline berjudul “Kecemasan Bentrok Suporter Berakhir Manis”.

Kepolisian Salut

Kapolwiltabes Surabaya kala itu, Bambang Sutrisno, pun salut dengan sikap kedua kelompok suporter. Sementara Wakil Kepala Stasiun Gubeng, Surabaya, Sugeng Priyono, mengapresiasi aksi simpatik Pasoepati. Sebelumnya dia sempat deg-degan ketika ribuan pendukung Pelita tiba di Gubeng.

“Bayangan kami semula begitu [menyeramkan], tapi mereka [rombongan Pasoepati] ternyata tidak apa-apa. Terus terang saya salut. Kalau setiap suporter berlaku demikian kita juga senang,” ujarnya seperti diwartakan Solopos, 7 April 2000.

22 Tenaga Medis Sragen Ikuti Rapid Test, Ini Hasilnya

Mayor pun berharap peringatan 20 tahun pertemuan di Tambaksari yang akan jatuh Senin (6/4/2020) dapat menjadi tonggak baru dalam hubungan Pasoepati-Bonek. Presiden Republik Aeng-Aeng itu mengusulkan 6 April sebagai hari persahabatan Pasoepati-Bonek.

“Suporter kedua tim bisa ikut berkontribusi dengan saling bertukar foto dan tulisan. Mari kita gelorakan lagi bahwa bersahabat itu mulia,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya