SOLOPOS.COM - Bekas jembatan rel KA lintas Solo-Wonogiri-Baturetno di Kecamatan Baturetno, Wonogiri, Rabu (8/2/2023). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Jalur rel kereta api atau KA lintas Solo-Wonogiri yang sudah beroperasi hampir 100 tahun pada mulanya jalur itu melayani rute Wonogiri-Baturetno. Namun rute Wonogiri-Baturetno terputus sejak pembangunan Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri

Data PT KAI menyebutkan operasional KA rute Stasiun Purwosari Solo-Stasiun Baturetno dimulai pada 1 Oktober 1923 oleh Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NIS). Pada 1945 hingga 1970-an, operasional dilanjutkan oleh Djawatan Kereta Api (DKA)/Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA)/Perusahaan Jawatan Kereta Api (PNKA).  

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

KA lintas Stasiun Purwosari-Stasiun Baturetno berhenti sejak pembangunan WGM Wonogiri. Jalur KA sepanjang lebih kurang 20 km tidak lagi dioperasikan. Jalur rel KA sepanjang 10 km di Nguntoronadi juga ditenggelamkan.

Sementara jalur rel KA Wonogiri-Baturetno sepanjang 10 km lainnya melalui WGM sebagian hilang. Salah satu warga Baturetno, Tukimin, 62, mengaku masih ingat masa-masa kejayaan KA jalur tersebut sebelum 1976.

Saat itu, kereta api merupakan alat transportasi utama bagi warga Baturetno untuk bepergian ke Wonogiri kota atau Solo. Banyak warga Baturetno yang memanfaatkan KA untuk pergi berdagang atau bersekolah di Wonogiri atau Solo.

“Kalau pagi itu sudah ramai sekali di stasiun. Orang-orang pada naik KA menuju Solo. Makanya sejak dulu Baturetno itu selalu ramai,” kata Tukimin saat berbincang dengan Solopos.com di rumahnya di Baturetno, Rabu (8/2/2023).

Selain mengangkut penumpang, lanjut Tukimin, KA di jalur rel Wonogiri-Baturetno juga mengangkut batu-batu gamping dari Gunung Selomarto. Batu gamping dari Gunung Selomarto menuju Stasiun Baturetno diangkut menggunakan lori.

Batu gamping itu dibawa ke Solo untuk digunakan di pabrik-pabrik gula. “Dulu di dekat Stasiun itu ada tumpukan batu kapur [gamping] sampai menggunung,” ujar dia.

Warga lain di Kecamatan Wonogiri, Andreas Warto, 78, juga mengaku masih ingat masa-masa menggunakan KA rute Solo-Wonogiri-Baturetno. Warto yang dulu berdomisili di Baturetno bersekolah SMP-SMA di Wonogiri kota. Setiap hari Warto berangkat naik KA tersebut dari Baturetno pukul 05.00 WIB. 

Kartu Pelanggan

Banyak anak-anak Baturetno yang memanfaatkan KA rute Solo-Baturetno untuk berangkat dan pulang sekolah. Mereka naik KA bersama para pedagang hasil bumi yang akan dijual di Wonogiri atau Solo. Menurut dia, dulu ada tujuh gerbong KA, empat gerbong untuk penumpang dan tiga gerbong untuk muatan barang.

Warto menyebut ada tiga jadwal pemberangkatan KA di jalur Solo-Wonogiri-Baturetno, yaitu pagi pukul 05.00 WIB, siang pukul 11.00 WIB, dan sore pukul 15.00 WIB. “Dulu bayarannya sudah pakai kartu pelanggan, kartu abonemen. Jadi bayarnya sebulan sekali menggunakan kartu itu. Tapi saya lupa dulu bayarnya berapa,” ucap Warto.

Warto melanjutkan dulu warga atau anak-anak yang melanjutkan sekolah ke jenjang sekolah menengah hanyalah anak-anak yang berumah tinggal di dekat rel KA atau di kecamatan yang dilintasi KA. Sedangkan warga yang tinggal jauh dari jalur rel KA jarang sekali yang melanjutkan sekolah menengah, kecuali mereka orang kaya.

“Atau dulu anak-anak ikut saudara yang bekerja di Wonogiri atau Solo. Baru mereka bisa sekolah,” ucap dia. Menurut dia, warga Wonogiri dulu banyak yang bekerja di Solo sebagai kuli bangunan, tukang becak, dan mbabu atau asisten rumah tangga.

Mereka yang bekerja di kota biasanya dititipi anak oleh saudaranya yang ingin bersekolah di kota. Sementara itu berdasarkan pantauan Solopos.com, Rabu sore, bekas Stasiun Baturetno saat ini sudah berubah menjadi hunian dan pertokoan.

Letak lahan eks stasiun itu berada di belakang Pasar Baturetno. Jembatan bekas jalur rel lintas Solo-Baturetno masih tampak bekas tidak jauh dari bekas stasiun.

Sementara itu, saat ini jalur KA menuju Wonogiri hanya dilintasi KA Batara Kresna lintas Stasiun Purwosari-Stasiun Wonogiri yang beroperasi sejak 2012. Setiap hari, KA Batara Kresna berangkat dan datang dua kali dari Solo ke Wonogiri dan sebaliknya. Data PT KAI jumlah rata-rata penumpang Batara Kresna sebanyak 118 orang/hari. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya