SOLOPOS.COM - Adegan Ibu Nasution diperankan Ade Irawan gendong Ade Irma Suryani di film Pengkhianatan G30S/PKI. (Tangkapan layar Youtube TvMU)

Solopos.com, SOLO-Salah satu adegan paling dikenang dari film Pengkhianatan G30S/PKI adalah saat Ibu Nasution yang diperankan Ade Irawan menggendong Ade Irma Suryani yang telah tertembak.  Saat itu tubuh putri bungsi Jenderal A.H. Nasution itu digambarkan telah berlumuran darah akibat luka tembak.

Meski Ade Irawan telah berpulang pada 17 Januari 2020 lalu, namun adegan fenomal Ibu Nasution gendong putri bungsunya di film Pengkhianatan G30S/PKI itu tetap dikenang penonton sampai sekarang.  Ibu dari Ria Irawan itu terlihat sangat menjiwai perannya sebagai istri jenderal besar yang putrinya tertembak dan di satu sisi harus menyelamatkan suaminya yang dicari oleh pasukan Cakrabirawa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Syuting adegan adegan Ibu Nasution yang diperankan Ade Irawan gendong Ade Irma Suryani tersebut benar-benar dilakukan di rumah jenderal besar tersebut.  Tak hanya itu, selama proses syuting juga ditungguin Jenderal Abdul Haris (A.H.) Nasution dan istrinya.

“Ibu saya memerankan tokoh Ibu Nasution [istri Jenderal AH Nasution]. Syuting di rumah beliau [A.H Nasution] kurang lebih lima hari, ditongkrongin oleh Pak Nas dan Bu Nas untuk scene berat ini. Bu Nas bilang ke Mas Arifin [Arifin C. Noer, sutradara film tersebut] bahwa ketika Ade Irma Suryani/anaknya ditembak saya tidak panik seperti Ade [Ade Irawan]. Namun sutradara mengarahkan untuk panik karena demi kebutuhan film,” tulis sang putri, Dewi Irawan, di feed Instagram seperti dikutip dari suara.com, Kamis (30/9/2021).

Baca Juga: 6 Fakta Film G30S/PKI: Dana Rp800 Juta Hingga Musik Mencekam

Namun, sutradara mengaku sengaja mendramatiskan adegan itu. Alasannya, jika tidak dibuat demikian, Ibu Nasution akan dianggap sekongkol dengan PKI.

“Ini secara filmis bu, kalau ibu tenang aja entar dipikir penonton ibu malah dituding sekongkol dengan PKI,” tulis Dewi Irawan mengutip kata-kata sutradara.

Dewi Irawan mengakui semasa hidup ibundanya masih selalu dihubungi wartawan setiap 30 September. Namun, Dewi sengaja tak mengizinkan ibunya wawancara karena akan sangat emosional bagi Ade Irawan jika mengingat masa-masa itu.

Cerita-cerita politik itu ia jaga puluhan tahun untuk tidak dibongkar ke publik. Namun, sang ibu yang memerankan Ibu Nasution di film itu juga gatal jika tak mengungkap sedikit kebenarannya.

Beberapa yang diungkap di antaranya jumlah dana yang digelontorkan Presiden Soeharto saat itu, demi pembuatan film G30S/PKI. Jumlah tersebut terbilang fantastis untuk 1980-an.

Baca Juga:  Pernah Jadi Tontonan Wajib, Begini Proses Produksi Film G30S/PKI

“Film propaganda ini dibikin dengan dana hampir Rp1 miliar  tahun 1982, budget raksasa untuk saat itu. Sejak film ini ada jadi film wajib tonton tiap tahun tiap tanggal 30 September diputar di televisi,” ujarnya.

Selain itu, rupanya Jenderal A.H. Nasution tak percaya dengan panggilan tengah malam yang disebut-sebut dari Presiden Soekarno kala itu. Yang kemudian menjadi tragedi pembunuhan itu.

“Salah satunya Pak Nas tidak percaya, beliau bilang tidak mungkin bung Karno memanggil saat itu juga. Malam-malam [tengah malam] Bung Karno tidak tahu info pergerakan apa-apa,” ungkapnya disertai foto Jendral AH Nasution.

Baca Juga: Arti Mimpi Melahirkan Bayi, Pertanda Akan Mendapatkan Apa?

Sebagai informasi, Jenderal Besar TNI A.H. Nasution adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang merupakan salah satujenderal yang sebenarnya menjadi sasaran dalam peristiwa Gerakan 30 September. Tanggal 30 September 1965 menjadi satu hari bersejarah di Indonesia yang menyimpan peristiwa kelam.

Saat peristiwa itu terjadi, Nasution berhasil melarikan diri. Namun putri bungsunya tertembak. Ade Irma Suryani Nasution sempat menjalani perawatan di RSPAD, namun ia meninggal lima hari setelah peristiwa tersebut.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya