SOLOPOS.COM - Ilustrasi Hari Kartini. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Nama Wage Rudolf (WR) Supratman bukan hanya dikenal sebagai pencipta Indonesia Raya, melainkan juga pencipta lagu Ibu Kita Kartini. Lagu ini identik dengan peringatan Hari Kartini yang dirayakan setiap 21 April.

Lagu Ibu Kita Kartini merupakan salah satu lagu nasional yang sering diperdengarkan saat perayaan Hari Kartini yang jatuh setiap tanggal 21 April.  Lagu itu merupakan sebuah pemaknaan W.R. Supratman terhadap kisah perjuangan Raden Ajeng Kartini.

Promosi Tenang, Asisten Virtual BRI Sabrina Siap Temani Kamu Penuhi Kebutuhan Lebaran

Dikutip dari buku W.R. Supratman: Guru Bangsa Indonesia karya Lilis Nihwan, pencipta lagu Ibu Kita Kartini ternyata terinspirasi dari Kongres Wanita Indonesia I. Pada masa itu, WR Supratman meliput Kongres Wanita Indonesia I yang berlangsung di Yogyakarta pada tanggal 22—25 Desember 1928. Dia menilai R.A. Kartini memikirkan kaum wanita dan bangsa Indonesia.

Baca Juga: Selain Menulis Surat, RA Kartini Ternyata Suka Dolanan

Mengutip Bisnis.com pada Rabu (20/4/2022), saat kongres dilaksanakan, perjuangan wanita kelahiran Jepara tersebut menjadi sorotan. Bukan itu saja, tulisan-tulisan RA Kartini yang dimuat dalam buku Door Duisternis tot Licht (Habis Gelap Terbitlah Terang) menjadi perhatian publik di era kolonial Belanda. Buku Door Duisternis tot Licht merupakan kumpulan surat-surat RA Kartini disusun seorang Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda, J.H Abendanon.

Buku tersebut diterbitkan pada 1911 dengan Bahasa Belanda. Hal itu membuat sebagian besar warga pribumi kesulitan membacanya. Satu tahun berselang, buku tersebut kemudian diterbitkan dalam bahasa melayu yang diberi judul  Habis Gelap Terbitlah Terang; Boeah Pikiran.

Lalu siapakah WR Supratman yang merupakan pencipta lagu Ibu Kita Kartini dan juga Indonesia Raya?  Pria kelahiran 9 Maret 1903 ini  adalah guru, wartawan, violinis, dan komponis Hindia Belanda. Ia dikenal sebagai pencipta lagu kebangsaan Indonesia, Indonesia Raya, serta merupakan anggota dari grup musik jazz Black and White Jazz Band.

Baca Juga: Mengenal Sosok RA Kartini, Ini Biografinya

Mengutip wikipedia.org, tanggal lahirnya ditetapkan sebagai hari musik nasional. Atas jasanya, ia diberikan gelar sebagai pahlawan nasional Indonesia.  WR Supratman adalah anak ketujuh dari sembilan bersaudara. Ayahnya bernama Djoemeno Senen Sastrosoehardjo, seorang tentara KNIL Belanda, dan ibunya bernama Siti Senen. Kakak sulungnya bernama Roekijem. Pada  1914, dia ikut Roekijem ke Makassar. Di sana ia disekolahkan dan dibiayai oleh suami Roekijem yang bernama Willem van Eldik.

Pencipta lagu Ibu Kita Kartini itu belajar bahasa Belanda di sekolah malam selama tiga tahun, lalu melanjutkan ke Normaalschool di Makassar hingga selesai. Ketika berumur 20 tahun, ia menjadi guru di Sekolah Angka 2. Dua tahun selanjutnya ia mendapat ijazah Klein Ambtenaar.

Baca Juga: Berpikiran Moderat, Begini Pemikiran RA Kartini tentang Agama

Beberapa waktu lamanya ia bekerja pada sebuah perusahaan dagang. Dari Makassar, ia pindah ke Bandung dan bekerja sebagai wartawan di harian Kaoem Moeda dan Kaoem Kita. Pekerjaan itu tetap dilakukannya walaupun ia telah pindah ke Jakarta. Dalam masa tersebut, ia mulai tertarik pada pergerakan nasional dan banyak bergaul dengan tokoh-tokoh pergerakan. Rasa tidak senang terhadap penjajahan Belanda mulai tumbuh dan akhirnya dituangkan dalam buku Perawan Desa. Buku itu disita dan dilarang beredar oleh pemerintah Belanda.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya