SOLOPOS.COM - Sukarelawan PMI Sragen membujuk Wagiyo, korban gigitan ular berbisa di rumahnya di Dukuh Jatirejo, Ngargosari, Sumberlawang, Sragen, Rabu (30/9/2020). Wagiyo bersikukuh tak mau dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. (Istimewa/PMI Sragen)

Solopos.com, SRAGEN -- Gigitan ular bandotan membuat tangan kanan Wagiyo, 45, warga Dukuh Jatirejo, RT 19, Desa Ngargosari, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, membengkak, melepuh dan berwarna hitam hingga sulit untuk digerakkan.

Seperti apakah wujud dari ular bandotan atau yang lebih dikenal dengan nama Calloselasma rhodostoma ini? Ular bandotan biasa disebut dengan ular tanah. Ular bandotan masuk kategori ular berbisa dengan racun tinggi atau high venom.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ular bandotan berukuran tidak terlalu besar, cenderung gemuk dan agak pendek. Panjang ular ini rata-rata sekitar 76 cm. Ular bandotan betina cenderung lebih panjang dari yang jantan.

Usaha Kuliner Jadi Klaster Penularan Covid-19, Ini Pesan Gugus Tugas Kepada Pemilik Rumah Makan di Sukoharjo

Punggung ular ini berwarna cokelat agak kemerahan. Bagian tengah punggung dihiasi motif segitiga warna cokelat gelap yang dipadu warna terang kekuningan. Keseluruhan warna punggung ular itu memberi kesan penyamaran yang kuat manakala ular berada di permukaan tanah, di antara dedaunan kering atau bebatuan.

Saat bertemu manusia, pembawaan ular bandotan itu cenderung tenang. Tidak seperti ular cobra jawa yang cenderung menghindari konfrontasi langsung dengan manusia, ular bandotan justru tenang tidak bergerak saat didekati manusia.

Pemalas

Tidak heran bila ular ini dijuluki si pemalas karena tidak pernah kabur bila didekati manusia. Meski begitu, ketika manusia lengah, ular bandotan bisa dengan cepat menggigitnya dengan bisanya yang berbahaya. Bahkan setelah menggigit, ular itu akan tetap diam di lokasi yang sama.

Ular bandotan juga dikenal sebagai pembusuk jari. Ini karena gigitan ular ini bisa mengakibatkan pembusukan pada jari atau bagian yang terkena digigit. Menyebarnya racun ular itu bisa mengakibatkan kematian jika tidak segera dibawa ke rumah sakit.

Hati- Hati, Ini Efek Buruk di Balik Hobi Mengunyah Permen Karet

Koordinator Sragen Snake Rescue, Achmad Mujiyono, pun memberikan cara yang tepat menangani korban yang terkena gigitan ular bandotan.

“Pertolongan pertama untuk orang yang terkena gigitan ular bandotan ialah pembidaian seperti penanganan pada orang yang patah tulang. Pembidaian bisa mengurangi pergerakan otot. Bisa ular ini tidak menyebar melalui darah, tetapi melalui getah bening. Kebetulan ular jenis ini sudah ada serum antibisanya. Namun, tidak semua rumah sakit punya serumnya,” terangnya kepada Solopos.com.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya