SOLOPOS.COM - Ilustrasi nyeri pinggang. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Pernah mengalami nyeri pinggang? Ada sebagian yang menyebutnya saraf terjepit. Tidak perlu khawatir, sebab saat ini sudah banyak teknologi untuk penyembuhan penyakit yang satu ini.

Dokter Spesialis Bedah Saraf Tulang Belakang Rumah Sakit (RS) JIH Solo, dr. Wisnu Baskoro, Sp.BS(K)., mengatakan penyebab dari nyeri pinggang atau saraf terjepit cukup beragam. Pilihan metode untuk terapi atau penyembuhannya kini juga beragam.

Menurutnya saat ini ada beberapa pilihan metode penyembuhan yang tengah menjadi tren. Pertama adalah metode tanpa irisan dan kedua metode dengan irisan kecil. Untuk metode tanpa irisan, sekarang sudah ada metode laser untuk HNP tau Hernia Nucleus Pulposus (saraf kejepit).

Dia mengatakan untuk metode laser tersebut tidak memerlukan operasi. Pada penerapannya juga hanya menggunakan bius lokal, dengan begitu pasien masih sadar. Metode tersebut digunakan untuk menciutkan atau menghilangkan benjolan pada bantalan tulang (disc) dengan sinar laser yang ditujukan pada bantalan tulang yang mengalami penonjolan. Dimana bantalan tulang yang menonjol tersebut memiliki kaitan dengan adanya saraf terjepit.

Namun metode ini hanya dilakukan pada jenis-jenis saraf terjepit tertentu. Tidak semua cocok memakai metode tersebut.
“Masing-masing tergantung pada kondisi pasien, serta kami lihat keluhan dan hasil fotonya, terutama foto MRI,” jelas dia, Jumat (29/9/2023).

Bisa jadi ketika setelah dilihat dari pemeriksaan awal, ternyata pasien tersebut lebih cocok dengan metode irisan kecil atau minim irisan. Untuk metode irisan kecil saat yang telah popular adalah dengan endoskopi tulang belakang. Sayatan kecil tersebut diperlukan untuk masuknya perangkat endoskopi. Dimana dalam perangkat tersebut ada kamera yang dapat melihat struktur syaraf yang terjepit. Kemudian selain kamera juga ada alat untuk membebaskan saraf yang terjepit.

Namun dari semua metode yang ada, menurut dr. Wisnu, yang terpenting adalah diagnosis awal. “Justru itu yang penting. Sebab saraf terjepit penyebabnya banyak. Sedangkan pilihan terapinya harus base on pasien,” jelasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan keluhan terkait masalah pinggang sebagian besar adalah nyeri. Bahkan 90% keluhan saraf terjepit adalah nyeri. Ada nyeri yang dapat hilang dalam waktu singkat atau dengan konsumsi obat atau dengan fisioterapi.

Namun ada kondisi yang dapat dikatakan sudah parah. Dimana keluhan tidak mereda meski sudah konsumsi obat dan fisioterapi dan pasien sudah sangat tergganggu aktivitasnya akibat saraf terjepit itu.

Biasanya ketika sudah dalam kondisi parah, pasien baru akan periksa ke dokter. Barulah dari dokter akan memeriksa serta mengambil foto MRI untuk memastikan kondisinya. Termasuk memastikan apakah keluhan itu karena saraf terjepit atau tidak.

“Kemudian justru yang berbahaya bukan hanya nyeri. Kalau datang sudah dengan keluhan yang lama, mungkin karena ketidaktahuan pasien, kadang sampai jalannya sudah tidak normal, sudah ada kelemahan,” jelas dia. Ada juga keluhan sudah sampai mengganggu kemampuan ereksi pada pria, atau lumpuh dan mati rasa pada bagian anus.

“Jadi untuk nyeri pinggang ini jangan dianggap remeh. Kalau minum obat tidak membaik, segera periksa ke dokter. Kalau habis jatuh, terbentur kemudian nyeri, juga hati-hati,” kata dia.

Setelah diperiksa dan dipastikan kondisinya serta penyebabnya, akan diketahui tindakan yang tepat dan sesuai dengan pasien. Disebutkan jika saat ini metode terbaru untuk penyembuhan nyeri pinggang atau saraf terjepit tersebut sudah tersedia di RS JIH Solo.

Berikut ini adalah beberapa kelebihan dari teknologi terbaru, minimal invasif, pada penanganan saraf terjepit tulang belakang:

1. Tidak ada bekas sayatan atau sayatan minimal.
2. Singkatnya lama perawatan, pada umumnya 1-2 hari pada tindakan endoskopi tulang belakang, atau bisa langsung pulang sesaat setelah tindakan laser HNP.
3. Bisa langsung mobilisasi sampai berjalan, sesaat setelah operasi selesai.
4. Komplikasi lebih minimal.
5. Cocok dan aman pada geriatri atau usia lanjut.

Rekomendasi
Berita Lainnya