SOLOPOS.COM - Gempa bumi dengan magnitudo (M) 5,6 dirasakan warga Jakarta dan sekitarnya. Pusat gempa berada di darat 10 km barat daya Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Fenomena ini terjadi pada Senin (21/11), pukul 13.21 WIB mengakibatkan sedikitnya 56 orang meninggal dunia. (Bisnis)

Solopos.com, CIANJUR — Sesar Cimandiri menjadi penyebab terjadinya gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) siang dengan kekuatan 5,6 M.

Menurut Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, gempa ini juga dikarenakan adanya patahan di Sesar Cimandiri yang bergeser. Sehingga gempa juga dirasakan di kawasan Jabodetabek.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Jadi gempa yang terjadi ini gempa tektonik yang pusat gempanya posisi dan kedalaman gempa serta kekuatannya berada pada patahan Cimandiri,” jelas Dwikorita, seperti diulas Solopos.com sebelumnya.

Berdasarkan informasi di penelitian yang diterbitkan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada 2018, sesar ini juga menyebabkan gempa bumi di masa lalu, seperti gempa Pelabuhan Ratu (1900), gempa Padalarang (1910), gempa Conggeang (1948), gempa Tanjungsari (1972), gempa Cibadak (1973), gempa Gandasoli (1982), dan gempa Sukabumi (2001). Dari penelitian tersebut juga diketahui Sesar Cimandiri termasuk tipe sesar naik.

Baca Juga: BMKG: Gempa Cianjur karena Sesar Cimandiri

Mengutip penelitian dari Fakutlas Teknik Geologi Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung, Sesar Cimandiri yang menjadi penyebab gempa bumi Cianjur 5,6 M itu merupakan sesar tua yang terbentuk pada waktu akhir Eosen Tengah atau sekitar 34 juta tahun lalu. Sesar ini aktif hingga menyebabkan terbentuknya ketinggian antara Lembah Ciletuh dan Lembah Cimandiri.

Sementara itu, penelitian yang dilakukan LIPI menyebutkan, Sesar Cimandiri yang menjadi penyebab gempa bumi Cianjur, Senin (21/11/2022) itu, terbagi menjadi beberapa segmen, yang membentang dari Pelabuhan Ratu hingga Padalarang.

Baca Juga: Gempa Cianjur Berskala Sedang tapi Daya Rusak Luar Biasa

Kemudian, segmen Sesar Cimandiri Pelabuhan Ratu-Citarik, Citarik-Cadasmalang, Ciceureum-Cirampo, Cirampo-Pangleseran, Pangleseran-Cibeber, dan beberapa segmen Cibeber sampai Padalarang, serta segmen Padalarang-Tangkuban Perahu yang dapat diamati sebagai lembah sungai.

Melihat beberapa fakta yang ada, skripsi yang diterbitkan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2010) menyebutkan potensi kegempaan di daerah Sesar Cimandiri ini tergolong besar. Apalagi terdapat catatan-catatan gempa yang pernah terjadi di daerah yang dilalui sesar tersebut.

Baca Juga: Deretan Gempa Bumi dengan Korban Jiwa Terbanyak di Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya